Ulang Tahun Komunitas Permata Hati
Tanggal 10 bulan 10, merupakan hari kesehatan mental dunia, yang kami jadikan sebagai hari lahirnya komunitas Permata Hati. Pas bertepatan di tanggal itu tahun 2021 saya dan empat orang teman berkomitmen untuk membuat suatu gerakan empati.
Empati merupakan wujud dari kesadaran untuk peduli dan bersama-sama membuat suatu perubahan ke arah yang lebih baik.
“If everyone is a changemaker, there’s no way a problem can outrun a solution.”
— Bill Drayton.
Komunitas Permata Hati ini lahir dari kegelisahan saya dan teman-teman terhadap masalah hidup yang kami alami, yaitu sebagai pejuang garis dua. Menjadi pejuang garis dua tidaklah mudah. Banyak tekanan yang menimpa kami sehingga kami pernah pada suatu titik mengalami kesedihan yang mendalam, dan gejolak emosi lainnya.
Tetapi saya berpikir, sampai kapan saya akan begitu? Jika saya tidak berubah maka apakah seumur hidup saya akan dalam kondisi seperti itu terus?
Bagaimana kita menyelesaikan masalah? Adalah dengan kita menghadapinya. Oleh karena itu saya memberanikan diri untuk mendirikan komunitas Permata Hati yang awalnya ditujukan untuk para perempuan yang bernasib sama dengan saya dan teman-teman.
Seperti kata Bill Drayton di atas, jika kita fokus pada masalah, maka masalah akan semakin banyak datang. Tetapi jika kita fokus pada solusi, justru masalah adalah sebuah kesempatan untuk kita membuat sebuah solusi-solusi untuk kehidupan.
Alhamdulillah Komunitas Permata Hati diterima oleh banyak perempuan pejuang garis dua. Tetapi pada perkembangannya justru member komunitas permata hati malah bukan pejuang garis dua. Tetapi perempuan yang sudah punya anak, bahkan ada yang masih singgle juga.
Ini menyadarkan saya, bahwa banyak perempuan di luar sana juga menanggung beban-beban hidup yang tidak ringan. Sehingga saya dan teman-teman sangat membuka lebar untuk memberi kesempatan pada siapa pun untuk turut bergabung di permata hati.
Karena setiap orang pasti memiliki stresnya sendiri-sendiri. Tugas kita adalah mengenali dan mengetahui batasan stres kita, lalu mengatasinya.
Seringkali yang terjadi, sudah tidak mengenali, tidak mengakui, apalagi mengetahui batasan….tabras teruuus, akhirnya yang terjadi nggak kuat mental kita. Dan itu banyak terjadi. Gangguan mental yang tidak ditangani dengan baik, bisa mengarah ke gangguan jiwa. Menjadi WARAS ternyata sangat penting.
Sebelum sakit berlanjut, segera kenali dan atasi. Jangan diabaikan, jangan disangkal. Apalagi hanya takut disangka kurang iman. Kesahatan kita jauh lebih penting daripada penilaian orang.
Ciri mental yang sehat, menurut WHO 2014:
1. Mampu mengatasi stres sehari-hari.
2. Mengenali potensi diri
3. Produktif
4. Bermanfaat
Ini yang coba kami galakkan di Permata Hati , sehat fisik, mental, emosi dan spiritual. Sehingga apapun tantangan hidup kita, kita bisa menjalani hidup dengan bahagia, tetap produktif, dan bermanfaat.
Alhamdulillah kini permata hati audah berusia 2 tahu. Meski melangkah setahap demi setahap, tetapi saya bersyukur bisa mendampingi teman-teman member untuk bertumbuh bersama kami.
Dengan mendirikan permata hati ini, sesungguhnya saya sendiri yang sedang bertumbuh. Karena dala mendirikan permata hati ini banyak pelajaran yang saya dapatkan.
Saat saya melihat teman-teman di permata hati juga bertumbuh, saya semakin bahagia. Karena lelah saya dalam mendirikan komunitas ini, tidak ada apa-apanya dibanding tumbuhnya kebahagiaan di hati teman-teman yang mungkin selama ini tidak ada yang mempedulikan kebutuhan emosi mereka. Dan di permata hati, kami saling peduli.
Siapakah orang yang paling bahagia? Adalah orang yang memberikan kebahagiaan untuk orang lain. Di sinilah saya menemukan kebahagiaan.
Semoga keberadaan Permata Hati, menjadi sarana bagi banyak perempuan, menemukan kembali jati dirinya, dan saling berbagi dan melayani untuk menyebarkan kebermanfaatan dan kebahagiaan.
Karena setiap perempuan, barhak bahagia🥰
#ulangtahunpermatahatike-2
Alhamdulillah…