Sesi ke-2 di Literacy Talk Festival How To Be A Professional Writer yang diselenggarakan oleh Lumbung Ilmu Ibu Profesional, mengusung tema Mendulang Rezeki Dari Menulis. Tema ini dibawakan oleh mbak Shirei seorang penulis fiksi dan juga mentor menulis.
Kadang orang mau menekuni menulis sebagai suatu karier ragu-ragu, apakah menulis bisa dijadikan lahan untuk menghasilkan rezeki? Bukankah honor penulis itu sangat kecil? di Penerbit mayor saja, penulis hanya mendapat 10% bagi hasil yang itu sangat kecil. Kecuali bukunya best seller atau bisa sampai sukses diangkat menjadi film atau diterjemahkan ke bahasa lain dan sebagainya. Tetapi pada kenyataannya penulis akhirnya menulis sebagai sambilan saja, kerana hasil dari meulis seringkali tidak bisa diandalkan untuk menopang kebutuhan hidup.
Bagaimana mbak Shirei sebagai orang yang konsen menulis menanggapi hal ini? Yuk kita simak paparannya.
Kita boleh berharap mendapatkan rezeki dari menulis, tapi kita perlu ingat bahwa rezeki kita jumlahnya berbeda-beda, sesuai jatah kita masing-masing. Ada penulis yang sekali menulis langsung best seller dan difilmkan karyanya, sehingga dalam kurun waktu singkat bisa mendulang rezeki yang melimpah. Ada juga yang sudah menulis puluhan buku, tapi biasa saja pemasarannya, penghasilannya pun biasa saja. Jadi sebelum mengharapkan mendapat cuan dari menulis perlu disadari bahwa sudah ada jatah rezeki untuk setiap penulis yang mungkin berbeda-beda besarannya. Kata mbak Shirei.
Jadi jika belum mendapatkan rezeki dari menulis seperti yang diinginkan, terus saja berproses. Kita akan mendapat rezeki kita sendri-sendiri. Jadikan uang sebagai motivasi akhir saja, bukan motivasi awal. Karena nanti kita akan mudah kecewa.
Banyak cara untuk menghasilkan uang dari menulis.
- Menulis digital: blog, platform, news portal dll
- Menulis tradisional: Buku cetak, koran, majalah dll
- Penyimpanan data: surel,cloud, buku dll
Mitos dan fakta menulis:
- Harus berbakat
- Harus viral
- Harus terkenal
Jenis tulisan yang menghasilkan uang:
- Artikel blog
- Cerita fiksi
- Artikel non-fiksi
- Jurnalisme freelance
- Konten media sosial
- Biografi
- dll
Contoh platform dan tipe tulisan
- Artikel blog (wordpress/blogspot)
- Cerita fiksi (Wattpad/Joylada/GWP)
- Artikel non fiksi (Blog/sosmed/portal berita)
- Konten media sosial (Facebook/Instagram/dll)
- Biografi (website/linkedin)
- Jurnal ilmiah (Sinta Kemendikbud)
Cara memilih platform
- Tentukan tipe tulisan
- Pilih platform
- Fokus satu platform dalam waktu tertentu
- Evaluasi
Perlu juga mengamati pesaing yang sudah terlebih dahulu sukses.
Bagaimana strategi monetasi, agar menghasilkan uang?
- Iklan
- Sponsorship
- Penjualan cerita secara dari/luring
- Jasa penulisan artikel (berita/resep)
- Ghost writer
- Affiliate marketing
- Editor
dan lain sebagainya.
Ada juga beberapa kesempatan menghasilkan uang lainnya, di antaranya:
- Lomba menulis
- Kursus copywriting
- Reviewer
- Kursus kepenulisan
- Merchandise
- Newsletter berbayar
- Twitter/medium artikel
Mbak Shirei juga menyampaikan bahwa kita bukan supermen yang bisa mengerjakan semua dalam satu waktu. Tentukan satu fokus terlebih dahulu dan kembangkan tulisan kita di sana.
Konsisten adalah kuncinya. Konsisten dalam menulis naskah, konsisten dalam pengajuan naskah, menulis artikel, dan lain sebagainya jangan sampai berhenti.
Hal penting lainnya adalah tentang Branding Penulis. Ini penting sekali, karena kita ingin dikenal orang sebagai apa? atau orang mengenal kita sebagai apa?
Tips membangun branding sebagai penulis:
- Tentukan kita ingin dikenal sebagai apa?
- Konsisten dengan poin nomer satu
- Amati pesaing dan pelajari mengapa mereka bisa sukses?
- Jangan pernah lelah belajar
- Pilih themes yang cocok (logo/color, dll)
- Konsisten update
- Melebarkan sayap jika satu chanel sudah stabil
Kapan mulai? mulailah dari sekarang karena waktu yang paling tepat adalah sekarang. Dan kita bisa maju sambil belajar.
Kesimpulan dari mbak Shirei: siapa saja bisa mendapatkan uang dari menulis, tapi jumlahnya mungkin tidak sama besar.
#Catatankelasmenulis
#Lumbungilmuibuprofesional