Di kampus Ibu Pembaharu, kami diajak untuk menjadi bagian dari solusi. Bukan bagian dari masalah. Maka, tantangan ini saya gunakan untuk menjadi jembatan penyelesaian tantangan hidup saya yang selama ini saya hadapi.
Sebagai perempuan yang sudah menikah, pastinya ada harapan untuk memiliki buah hati. Namun bagaimana jika hal tersebut belum terwujud?
Tekanan mental dan juga batin seringkali menjangkiti para pejuang dua garis biru. Oleh karena itu saya mengajak teman-teman yang memiliki tantangan hidup yang sama, untuk saling bergandengan tangan dan saling menguatkan. Bahwa kita berhak bahagia, meski belum memiliki buah hati.
Karena kebahagiaan kita sesungguhnya tidak bergantung pada sudah punya anak atau belum. Bukankah banyak perempuan yang sudah memiliki anak atau para ibu beranak di luaran sana yang tidak bahagia?
Maka, mari berbahagia saat ini juga, dengan menerapkan pola hidup sehat. Sehat fisik, sehat mental, sehat emosional dan juga sehat spiritual.
Sehingga kelak, jika dikaruniai buah hati, kita tidak kehilangan kebahagiaan kita, tetapi justru mampu melipatgandakan kebahagiaan di dalam diri kita.
jadi saya membutuhkan teman untuk membentuk tim untuk sama-sama membentuk suatu gerakan yang akan menjadi jembatan solusi bagi orang-orang yang memiliki tantangan hidup yang sama dengan saya. Oleh karena itu saya membuat kampanye, untuk merekrut team.
Saya membutuhkan tim yang paham dalam hal:
√Administrasi dan humas
√ Kesehatan (fisik & mental)
√ Reproduksi & Kehamilan
√ Parenting
√ Desaingrafis & Vidio editing
Dan alhamdulillah, sampai saat ini, ada 4 orang yang bergabung bersama saya.
Berikut tamplate dari perjalanan pembentukan tim saya dan teman-teman:
#Membanguntimyangsolid
#ibupembaharu #bundasaliha
#darirumahuntukdunia
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukindonesia