Memegang Kendali Remot Televisi Kita Sendiri

Konflik dalam diri manusia, berasal dari dua arah. Dari dalam dirinya sendiri, dan dari luar dirinya. Jadi kebayang, jika dari ke dua arah ini tidak stabil, bagaimana ruwet si diri itu. Tapi, yang dari luar tidak akan begitu berpengaruh, jika yang di dalam sudah beres.  Contoh sederhana, yang kemarin sedang heboh tentang drakor, katanya ya, karena saya tidak nonton😊. Meski mungkin itu drakor mengaduk-aduk emosinya, bahkan barangkali pingin mbanting hp atau mecahin layar TV saking keselnya pada pemeran antagonis, tapi tetap saja ditonton sampai selesai kan?  Dirinya membiarkan emosinya teraduk-aduk oleh tontonannya itu.

Nah, seringkali kita menjadi seperti lagi nonton drakor itu, tapi di layar televisi kehidupan ini. Kita membiarkan emosi kita teraduk-aduk oleh hal-hal yang dari luar diri kita. Kita terlalu sibuk terforsir oleh siaran- siaran yang ada di luar diri kita. Omongan orang, sikap yang tidak bersahabat, kondisi sosial politik dll, dan kita membiarkan diri kita dikontrol oleh tayangan tayangan itu. Padahal, sebenarnya kita mampu mengambil alih remote televisi kita sendiri. Pegang remote-nya, dan pilih siaran siaran yang bermanfaat dan memberdayakan diri sendiri. Kecuali jika memang mau menikmatinya. Sayangnya, seringkali banyak mengeluh, namun tidak mau untuk memegang kendali remote televisinya sendiri. Lebih memilih remotenya diserahkan kepada pihak lain…

Memegang Kendali Remot Televisi Kita Sendiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas