Setiap Perempuan Berhak Sehat dan Bahagia

Oleh: Zakiyah Darojah

Komunitas Permata Hati lahir sebagai solusi dari kegelisahan saya menjadi pejuang garis dua atau istri yang belum dikaruniai anak. Di Indonesia, menjadi pejuang garis dua mengalami tekanan yang cukup berat. Asumsi umum di negara kita, bahwa pasangan yang menikah ya harus punya anak. Karena culture di negara kita yang memang masih sangat guyub dan peduli pada hidup orang lain. Ini berdampak positif, tetapi memiliki dampak negatif juga. Seperti bagi kami pejuang garis dua, masih dianggap aneh oleh lingkungan, tidak normal, tidak sempurna dan stigma negatif lainnya.

Hal tersebutlah yang menyebabkan kami para pejuang garis dua mengalami tekanan baik dari diri sendiri dan juga dari pihak di luar diri. Tekanan dari dalam diri, bisa berupa rasa insecure dan inferior karena belum bisa hamil juga. Merasa belum menjadi perempuan yang sempurna. Juga tertekan karena harapan memiliki momongan belum juga terwujud. Kebanyakan pasangan yang mengalami kesulitan memiliki momongan memang karena adanya kendala kesuburan, baik di salah satu pihak (suami atau istri) atau keduanya. Menurut Kementerian Kesehatan pada 2022 mencatat, terdapat 4 sampai 6 juta pasangan atau 10 sampai 15 persen dari 39,8 juta pasangan usia subur mengalami masalah infertilitas atau ketidaksuburan. Untuk mengatasi tekanan kenyataan ini, bagi kami bukanlah hal yang mudah.

Sementara tekanan dari pihak luar berasal dari paradigma di lingkungan bermasyarkat kita. Bisa berupa tekanan dari suami yang mengharuskan punya anak, tekanan dari keluarga yang mewajibkan punya anak, omongan orang-orang lain yang tidak enak, tuntutan masyarakat sekitar, anggapan aneh dari orang-orang tentang kondisi kami, menjadi pihak yang paling disalahkan atas belum hadirnya anak di tengah keluarga kecil kami, dan lain sebagainya.

Semua tekanan itu bisa mengakibatkan stres, dari stres yang ringan hingga berat. Ketidakharmonisan rumah tangga, perceraian, terganggunya emosi dan mental, bahkan hingga timbulnya penyakit fisik yang disebabkan stres yang berkepanjangan. Itu pun yang saya alami selama 10 tahun pernikahan saya. Bagaimana saya mengatasi diri saya dalam menghadapi tekanan yang panjang itu? tentunya tidak mudah. Dulu saya merasa berjuang sendirian untuk bagaimana bisa menjalani hari-hari dengan normal. Hingga tumbuhlah empati, agar para pejuang garis dua di luar sana yang mengalami hal seperti saya, tidak berjuang sendiri. Tetapi kita berjuang bersama-sama untuk mengatasi tantangan hidup yang kita hadapi.

Dari situlah tahun 2021 Komunitas Permata Lahir sebagai gerakan empati untuk menjadi support system para pejuang garis dua. Tetapi saya berpikir bahwa memiliki anak, bukanlah satu-satunya solusi untuk kami. Karena pada kenyataannya banyak para perempuan di luar sana, meski telah memiliki anak, mereka tetap stres dan tetap tidak bahagia. Oleh karena itu, bagaimana bisa memiliki anak bukan menjadi fokus gerakan kami. Tetapi lebih jauh dari itu, bagaimana kita bisa menjadi perempuan yang sehat dan bahagia apa pun tantangan hidup yang dihadapi.

Benar saja, ketika kami pertama kali membuka membership untuk belajar secara daring bagaimana menjadi perempuan yang sehat, sejahtera dan bahagia, sebagian besar yang mendaftar justru bukan pejuang garis dua. Ini menunjukkan bahwa bukan hanya pejuang garis dua yang membutuhkan support dan ilmu yang dibutuhkan, tetapi semua perempuan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Homewood Health United Kingdom, bahwa 47 persen perempuan berisiko tinggi mengalami gangguan mental dibanding dengan 36 persen pria. Perempuan hampir dua kali lebih mungkin didiagnosis depresi dibandingkan dengan pria. Faktor yang menyebabkan stres dan depresi untuk kaum perempuan ini sangat banyak sekali. Tanggung jawab di dalam rumah tangga yang sangat banyak, hubungan dengan pasangan yang tidak harmonis, masalah anak, masalah keuangan, masalah kesehatan, hubungan dengan keluarga yang bermasalah, trauma, bertemu jodoh dan lain sebagainya.

Oleh karena itulah Permata Hati justru membidik pada perkara inti yang harus dimiliki oleh setiap perempuan, agar mampu mengatasi setiap tantangan hidupnya, apa pun itu. Sehingga kita para perempuan mampu menjadi perempuan yang sehat secara lahir dan batin. Menjadi perempuan yang bahagia saat ini juga, baik sudah menikah ataupun belum, baik sudah memiliki anak atau belum, baik tengah menghadapi tantangan hidup yang berat atupun tidak. Sehingga kurikulum di program basic Permata Hati meliputi bagaimana para member membenahi diri dari hal yang paling esensi yaitu memperbaiki kesehatan mental, emosi, spiritual dan juga fisiknya. Semua ini bertujuan agar kita memiliki kesehatan yang holistik.

Dengan kita memiliki kesehatan holistik, insyaAllah kita akan mudah menjadi pribadi yang bahagia, menjalani hidup dengan syukur dan suka cita, serta mampu memberikan kontribusi untuk kebermanfataan selama ada di dunia. Karena sesuai dengan definisi sehat mental dari  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa orang yang sehat mentalnya memiliki kemampuan untuk mengatasi stres atau tekanan hidup yang normal, mampu mengenali dan mengembangkan potensi dirinya, mampu bekerja secara produktif dan bermanfaat, serta mampu memberikan kontribusi bagi komunitasnya.

Alhamdulillah saat ini Komunitas Permata Hati sudah berjalan 3 tahun, dengan 200 member lebih yang sudah belajar bersama dengan kami. Komunitas Permata Hati hanya membuka pendaftaran member setahun sekali. Hal ini dilakukan dengan tujuan bahwa gerakan kami bukan bagaimana merekrut sebanyak-banyaknya member, tetapi bagaimana agar member bisa melakukan transformasi diri ke arah yang lebih baik dengan mengamalkan apa yang sudah diberikan di komunitas Permata Hati.

 

Visi Permata Hati

“Terwujudnya pasangan suami istri yang sehat dan bahagia, baik belum memiliki anak maupun sudah. Sehingga menjadi keluarga yang harmoni, berdaya dan mampu berkontribusi untuk bangsa.”

 

Misi Permata Hati

✅ Menjadi ekosistem untuk saling support antara sesama perempuan dan khususnya para pejuang buah hati.

✅Menyiapkan kesehatan baik fisik, mental, emosi dan spiritual.

✅Sarana bagi para ibu dan calon ibu untuk belajar parenting sedari dini.

✅Mewujudkan pribadi yang exellent.

 

Program Permata Hati

I. Program Belajar Basic

Program belajar secara daring bagi member baru untuk mampu menerima dan berdamai dengan diri sendiri, menjadi perempuan yang bahagia dan sehat secara mental, emosi, fisik dan spiritual.

II. Program Saung Orang Tua

Merupakan program lanjutan yang diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana pembelajaran bersama untuk menjadi orang tua yang bijak dan bahagia mencetak generasi yang excellent.

III. Program Perempuan Berdaya.

Merupakan program Lanjutan untuk menggali potensi member, menjadi perempuan yang percaya diri, produktif dan bermanfaat.

IV. Program Hamil Permata Hati

Merupakan program untuk member pejuang garis dua untuk bersama-sama belajar sambil berikhtiar dan penyemangat antar member.

V. Program Usaha Permata Hati

Merupakan program yang bertujuan untuk mendukung usaha member, dan meningkatkan jiwa entrepreneur, sehingga member memiliki kesehatan finansial.

VI. Program Telaga Hening

Merupakan program lanjutan sebagai latihan bersama agar memiliki jiwa yang sehat dan selamat.

 

Saat ini Komunitas Permata Hati dikelola oleh 23 orang yang tergabung dalam Super Team Permata Hati.

Jadi Komunitas Permata Hati merupakan wadah bagi para perempuan yang senang belajar dan mau bertumbuh. Sehingga mampu menjadi perempuan yang sehat, bahagia, lebih produktif dan bermanfaat serta penuh dengan energi positif. Karena setiap perempuan berhak sehat dan bahagia.

 

Be happy, Be empowered & Grow together.

Happy Inside, Bright Outside.

Profil Penulis

Zakiyah Darojah adalah founder sekaligus direktur Komunitas Permata Hati saat ini. Ia suka menulis, ada 14 buku karyanya baik buku solo maupun antologi. Kesukaannya pada dunia pengembangan diri, healing dan spiritual membawanya mendalami dunia coaching sehingga ia mengambil Coaching Certification sebagai professional life coach. Ia tinggal di kota Yogyakarta. Untuk lebih dekat dengan penulis bisa follow sosial medianya di fb: Zakiyah Darojah atau Instagram: zakiyah_d_aziz. Ia suka berbagi di  channel yotube: Zakiyah Darojah, dan juga di blog: zakiyahdarojah.com. Untuk menghubungi penulis bisa melalui nomor whatsapp: 085227427995.

 

 

Referensi

Al Ansori, Ade Nasihudin. 2023. Infertilitas jadi tantangan 10 persen pasutri kesulitan miliki momongan? Diakses 9 Juli 2024 dari https://www.liputan6.com/health/read/5301949/

Herdiana, Ike. 2021. Perempuan rentan alami masalah kesehatan mental pakar psikologi unair uraikan penyebabnya. Diakses 9 Juli 2024 dari https://news.unair.ac.id

The World Psychiatric Association. 2015. Toward a new definition of mental health. Diakses 9 Juli 2024 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4471980/

Lebih jauh mengenal Komunitas Permata hati, silakan klik di sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kembali ke Atas