Saat nabi Musa diajak nabi khidir, beliau tidak tahan untuk bertanya, kenapa? Karena nabi Musa menganggap apa yang dilakukan nabi Khidir salah. Hingga pada akhirnya nabi Musa baru memahami, setelah dijelaskan sebab musabab Khidir melakukan itu.
.
Seringkali manusia terjebak pada penilaian salah-benar, suka-tidak suka, cocok-tidak cocok, pantas-tidak pantas, karena tidak bisa melihat dengan sudut pandang yang lebih luas.
.
Seorang ayah dicibir saat ia membiarkan anaknya berlarian di ruang tunggu bandara, hingga menganggu orang-orang, tanpa orang-orang tahu niat ayahnya adalah membiarkan anaknya bergembira sebelum anak itu akan tahu bahwa ibunya telah meninggal dunia.
.
Seorang anak tumbuh menjadi kasar dan banyak membuat ulah, akhirnya dimusuhi banyak orang, tanpa mereka tahu bahwa ia tumbuh di keluarga yang tidak harmonis dan keras.
.
Dan sebagainya dan sebagainya….
.
Saat manusia diberi penglihatan yang lebih luas, mungkin menjadi tidak akan mudah menilai dan menghakimi, karena sadar dibalik sesuatu pasti ada sebab musababnya sehingga itu terjadi.
.
Orang-orang yang dianggap sebelah mata, justru mereka mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, saat diterima apa adanya.
.
Dan tentunya tidak perlu berharap menjadi Khidir, yang bisa tahu dibalik segala sesuatu. Namun, cukup menyadari apa yang dlihat dengan mata fisik, yang didengar oleh telinga dan direspon pikiran, itu sempit. Banyak informasi-informasi di luar itu, yang tidak diketahui. Sehingga tidak terjebak pada hitam dan putih.
.
Karena sehitam-hitamnya Iblis, dia pun ada tujuan penciptaannya.

Foto koleksi pribadi @Borobudur
Hitam dan Putih