Pembelajaran bulan Juli 2023 ini di Program Perempuan Berdaya Komunitas Permata Hati adalah tentang Manajeman Rumah Tangga. Materi dibawakan oleh mbak Asmaul Chusna, seorang perempuan yang concern dalam perumahtanggaan.
Sebagai perempuan yang sudah menjadi istri atau ibu, ilmu tentang mengelola rumah tangga ini memang sangat penting. Ketika kita memasuki dunia baru bernama pernikahan, maka peran kita menjadi banyak. Tidak bisa hanya mengatur diri sendiri, tetapi kita sudah berpindah peran menjadi manajer keluarga, termasuk di dalamnya bagaimana mengelola rumah tangga.
Kadangkala kita sebagai perempuan menyepelekan peran ini, seakan ini peran yang gampang dan bisa dilakukan sambil lalu. Kenyataannya banyak istri/ibu, kewalahan dalam mengelola rumah tangga hingga berujung stres dan sakit mental. Oleh karena itu, ilmu tentang manajemen rumah tangga ini sangat penting sekali dimiliki oleh setiap anggota keluarga, terutama kita sebagai istri/ibu.
Kenapa istri/ibu perlu belajar Manajemen Rumah Tangga? Karena kita bukan hanya tukang masak, tukang beres-beres rumah, tukang nyuci dan mungkin juga sekaligus membantu suami mencari nafkah. Tetapi kita sebagai istri/ibu adalah manajer keluarga. Manajer artinya orang yang mengatur segala kebutuhan keluarga dari A sampai Z. Berarti kita itu memiliki tugas yang cukup berat dan menantang sekaligus mulia. Jika tidak memiliki ilmunya, sudah dijamin kita akan terjun ke dalam lembah penderitaan, yang tidak mudah untuk ke luar dari sana. Habis terkuras seluruh energi dan pikiran dengan rutinitas yang menjemukan dan akhirnya kita lampiaskan dalam bentuk kemarahan.
Tips Menjadi Manajer Rumah Tangga;
- Memahami peran istri/ibu di dalam rumah tangga.
Apakah kita sudah paham apa peran kita sebagai istri/ibu? ini sangat penting untuk kita bisa menjalani peran kita dengan tulus dan ikhlas.
2. Membuat SOP peran di rumah.
3. Melakukan kewajiban dengan utuh, sadar dan terkontrol.
4. Melakukan evaluasi dan membuat perubahan SOP jika perlu.
5. Ambil kelas/kursus khusus yang berkaitan dengan kerumahtanggaan.
Tips Mengatur Rumah Tangga;
- Sedikitkan barang.
- Buat sistem kerja di dalam rumah.
- Melibatkan anggota keluarga/sumber daya lain dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
Praktik Manajemen Rumah Tangga;
- Mengamati barang-barang di rumah yang berlebihan.
Saya dan suami menerapkan, setiap kali memberi barang baru, ada barang yang musti di keluarkan dari rumah. Entah dikasihkan ke saudara, tetangga, atau ke orang-orang yang membutuhkan. Misal membeli baju baru, berarti ada baju lama yang harus diberikan ke orang. Demikianpun sepatu, tas, perabot dapur, perabot rumah seperti kasur, kursi, meja, dan lain-lain, jika kami menggantinya, berarti yang lama diberikan ke orang lain. Keunggulan menerapkan sistem ini adalah kami tidak menumpuk barang, dan orang yang diberi juga senang karena mendapatkan barang yang masih bagus kualitasnya.
2. Bagaimana sistem kerja di dalam rumah tanggamu?
Alhamdulillah saya dan suami sudah sampai di titik bisa mengkomunikasikan dan bekerjasama dalam urusan rumah tangga. Misalnya, saya bagian masak, suami bagian nyuci piring. Saya bagian nyapu dan ngepel, suami bagian ngosek toilet. Saya bagian nyuci pakaian, suami bagian menjemur dan mengangkat pakaian. Sementara setrika kami serahkan ke pihak loundri mengingat saya paling tidak suka menyetrika. Suami bagian membetulkan kerusakan-kerusakan di rumah, saya bagian mempercantik rumah. Jika sedang tidak ingin masak, maka kami akan makan di luar atau membeli makanan via layanan online.
Hal seperti ini sepertinya mudah dan lancar ya? tetapi percayalah, untuk membangun komunikasi dan kerjasama yang nyaman hingga bisa mengurus urusan rumah tangga bersama-sama seperti ini saya butuh waktu lima hingga tujuh tahun. So, jika ada yang masih mengeluh karena suami tidak mau membantu pekerjaan rumah tangga, dan juga tidak mau membayarkan asisten untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, yuk semangat terus belajar. Belajar komunikasi, belajar asertif, dan utamanya belajar ikhlas dan rida 🙂.
3. Job description manajemen rumah tangga.
Secara garis beras, karena saya murni sebagai istri rumah tangga, maka peran saya adalah mengurus rumah, sementara kewajiban mencari nafkah ada di pihak suami. Meski demikian, saya diberi kebebasan untuk melakukan apapun yang saya inginkan untuk mengembangkan diri saya, seperti kebutuhan belajar, mengembangkan passion, mengelola komunitas dan lain-lain. Dan saya pun diberi tanggung jawab untuk menjadi patner bisnis suami, dengan pembagian gaji yang profesional di luar nafkah dan kebutuhan rumah tangga. Dan semua penghasilan yang saya peroleh, menjadi hak milik saya 100 persen.
Dengan job description seperti itu, maka saya memiliki peran untuk membuat rumah nyaman, kebutuhan harian (makan, sandang, hiburan) terpenuhi, sehingga suami saya aman dan nyaman berada di rumah dan tinggal di sisi saya. Demikian pun saya, senang dan puas berbagi peran dengan suami.
Terima kasih Permata Hati, sudah menjadi tempat saya bertumbuh 🥰
#komunitaspermatahati
#energicintakeluarga
#programperempuanberdaya
#manajemenrumahtangga