Mengenali kekuatan diri menjadi kunci kita semua dalam melangkahkan kaki untuk berkarya. Di acara online Konferensi Perempuan Indonesia yang diadakan oleh Ibu Profesional dalam rangka memperingati hari ibu nasional dan juga perayaan ulang tahun ibu profesional, saya belajar bagaimana menemukan kekuatan diri dari sosok muda inspiratif Ara Kusuma.
Ara Kusuma adalah sosok young change maker, yang sudah mulai melakukan gerakan perubahan sejak umur 8 tahun. Hingga saat ini, ia menjadi salah satu young change maker dari Ashoka Foundation. Bagaimana Ara sebagai sosok muda sudah mulai membuat perubahan sejak dari usia sangat muda? ini yang membuat saya tergelitik. Bagaimana seorang anak-anak sudah berpikir membuat sebuah gerakan untuk menjadi solusi suatu permasalahan. Hingga saat sudah dewasa seperti sekarang, sudah banyak gerakan dan inovasi yang ia buat.
Ada beberapa kunci bagaimana sosok Ara tumbuh menjadi pemudi yang berpikiran kreatif dan inovatif seperti saat ini.
-
Role Model
Ara memiliki role model yang tepat, yaitu bapak ibunya sendiri. Ya betul, orang tua memang menjadi role model anaknya. Bagaimana orang tuanya, akan menentukan bagaimana anaknya nanti menjadi. Ara sudah dikenalkan orang tuanya dengan nilai-nilai luhur sejak kecil. Yaitu bagaimana menghargai orang lain, terus belajar, terus berkarya dan berinovasi. Nilai-nilai luhur yang dikenalkan oleh orang tuanya itulah yang akhirnya melekat dalam diri Ara.
2. Mengasah Empati
Mengasah empati menjadi langkah awal untuk sebuah kreativitas. Dengan memiliki empati, kita menjadi orang yang responsif dengan keadaan diri dan lingkungan. Dari empati itulah nantinya akan tumbuh sebuah aksi.
Cara mengasah empati, menurut Ara ada beberapa hal:
2.1. Observasi. Yaitu menganalisa di sekitar kita ada apa? kejadian apa yang menarik? dll.
2.2. Mengenali kekuatan diri sendiri. Setelah melakukan observasi atau pengamatan sekitar, penting juga untuk melakukan pengamatan ke diri sendiri. Yaitu melihat kekuatan diri kita sendiri apa? dengan menyadari kekuatan diri, kita jadi tahu apa hubungan antara kekuatan diri kita dengan pengamatan terhadap lingkungan sekitar kita?
2.3. Mengambil peran. Ketika kita sudah melakukan pengamatan, sudah mengetahui kekuatan diri kita, maka langkah selanjutnya adalah mengambil peran atau melakukan aksi nyata. Karena kita tahu apa yang akan kita tangani dan kita tahu bisanya kita apa? maka kita tahu kita akan melakukan apa?
2.4. Tumbuh dan berkembang. Saat kita sudah melakukan aksi, kita musti mampu bertumbuh dan berkembang. Mulai dari meluaskan jaringan, merumuskan visi misi masa depan mau seperti apa? belajar untuk terhubung dengan jaringan yang lebih luas, dan lain sebagainya.
Hingga akhirnya, empati kita tumbuh menjadi sebuah aksi yang bermanfaat dan berdampak bagi banyak orang.
Cara menggali kekuatan diri, menurut Ara ada beberapa hal:
- Berdamai dengan diri. Lahir dari siapa? lingkungan seperti apa? itu semua diterima dulu.
- Menerima keunikan diri dan lingkungan.
- Bird eye view / helikopter view. Melihat diri dan lingkungan dari ketinggian, sehingga kita mampu melihat lebih luas.
Ara juga menyampaikan bahwa, tidak ada keputusan yang salah. Yang keliru justru saat kita tidak mengambil keputusan untuk berbuat sesuatu. Selama bukan urusan hidup dan mati, maka setiap keputusan itu benar. Jika ada yang keliru, maka bisa diperbaiki di masa yang akan datang. Aksi-reflesi-aksi lagi.
Mengenali kekuatan diri, menjadi akar kita. Dengan akar yang kuat, kita bisa menumbuhkan batang, dedaunan, bunga dan buah, yang bisa menaungi banyak orang. Dari situlah diri dan hidup kita menjadi bermakna.
quote dari Ara, “jati diri tidak melulu harus dicari, dia sebenarnya sudah ada di dalam diri. Tetapi seringkali kita luput setelah bertahun-tahun hidup di dunia ini. Jati diri hanya perlu dikenali dan dibangun. Tanyakan kabar kepada diri sendiri, jangan hanya setahun sekali. Mari kita berdamai dan menemukan keunikan yang ada dalam diri, untuk menjadi what we want to be. Yaitu dengan pribadi yang unggul, dengan aksi yang digarap terus dengan tekun tanpa henti.
Catatan oleh Zakiyah Darojah.