Menu Pilihan

Zakiyah Darojah

Love, Joy, Peace & Blessed

Pentingnya Sebuah Ekosistem yang Sehat

Mengikuti seminar online di Konferensi Perempuan Indonesia berikutnya, saya belajar tentang pentingnya sebuah ekosistem. Materi tentang Aku dan Ekositem, dibawakan oleh ibu Septi Peni Wulandani dan suaminya bapak Dodik Maryanto.

Apa si ekosistem itu?

Dalam literatur biologi, ekosistem adalah hubungan timbal bailk antar elemen atau komponen baik biotik maupun non biotik untuk mencapai tujuan bersama.

Ekosistem berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti rumah, dan sistem yang berarti cara atau susunan yang timbal balik.

Dalam literatur sosial, ekosistem diartikan sebagai suatu perkumpulan orang yang memiliki nilai, cara pandang, merasa senasib sepenanggungan, yang memiliki tujuan bersama.

Ekosistem sosial terkecil dalam masyarakat adalah keluarga. Ekosistem yang lebih luas, meliputi tempat kerja, organisasi, komunitas, lingkungan tempat tinggal dari RT, RW, desa, hingga negara.

Karena ekosistem adalah rumah kita sendiri, maka agar kita memiliki ekosistem yang baik yang mendukung pertumbuhan diri kita, dan orang-orang lain yang ada di dalamnya, maka bagaimana di dalam ekosistem kita bukan sebagai objek saja, tetapi bagaimana kita menjadi subjek.

Sehingga ekosistem dimana kita berada, merupakan ekosistem yang sehat, yang memberikan kita ruang untuk bertumbuh dan berkembang, dan juga bermanfaat dan berdampak untuk anggota ekosistem lainnya. Sehingga di dalam ekosistem kita, ada hubungan timbal balik yang saling memberikan manfaat untuk mencapai tujuan bersama.

Ekosistem juga merupakan sebuah modal atau aset yang kita miliki, sebagai arena atau tempat untuk melahirkan habit atau kebiasaan-kebiasaan baik kita. Bagaimana kita membangun habit kita, dilihat dari kebiasaan kita di dalam ekosistem.

Saat kita menjadi subjek dalam ekosistem terkecil kita yaitu keluarga, peran kita akan meluas untuk bagaimana menjadi subjek di dalam ekosistem sosial kita. Saat kita sudah mampu menjadi subjek di dalam ekosistem sosial kita, maka kita sudah menjadi subjek yang berkontribusi untuk bangsa. Saat kita sudah mampu menjadi subjek di dalam ekosistem negara, maka kita sesungguhnya sudah berkontribusi untuk dunia, menjadi rahmat bagi alam semesta.

Berarti pondasi utamanya adalah bagaimana kita menjadi subjek yang berperan aktif terlebih dahulu di dalam keluarga kita sebagai ekosistem terkecil diri kita.

Agar kita berhasil membangun ekosistem keluarga kita, menurut pak Dodik, kunci utamanya adalah kita belajar untuk membesarkan hati kita sendiri, untuk bisa menampung dinamika seluruh anggota yang bersentuhan dengan kita. Karena dengan kebesaran hati inilah, kita mampu menjadi manusia yang merdeka.

Ketika diri kita menjadi manusia yang merdeka, maka kita akan mampu untuk memerdekakan anggota keluarga lainnya. Menghargai kemerdekaan anggota keluarga lainnya.

Karena ketika kita belum menjadi manusia merdeka, kita berarti masih menjadi manusia terjajah. Dan saat kita memiliki kesempatan, kita akan menjadi penjajah bagi anggota keluarga lainnya.

Kemerdekaan diri kita tidak bisa ditunggu dan diminta dari orang lain, kita sendiri yang musti memperjuangkannya. Saat kita sudah mampu menjadi pribadi yang merdeka, dan mampu memerdekakan anggota keluarga lainnya, maka ekosistem di mana kita tinggal akan menjadi ekosistem yang baik yang menjadi tempat tumbuh dan berkembang bagi anggota-anggotanya.

Catatan oleh Zakiyah Darojah

Pentingnya Sebuah Ekosistem yang Sehat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas