Menu Pilihan

Zakiyah Darojah

Love, Joy, Peace & Blessed

Apa Peranku untuk Negaraku?

Sesi konferensi Perempuan Indonesia yang diselenggarakan oleh Ibu Profesional menghadirkan sosok perempuan pembaharu hebat yang sudah 30 tahun lebih menekuni passion-nya dalam bidang tenaga listrik berteknologi mikro hidro, ibu Tri Mumpuni. Beliau dikenal sebagai tokoh yang mengembangkan kemandirian masyarakat di kawasan terpencil melalui pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) yang telah diakui baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Ibu Tri Mumpuni berbagi tentang bagaimana aku berkontribusi untuk negaraku. Ibu Puni, beliau biasa dipanggil menjelaskan bahwa sosok perempuan adalah sosok istimewa. Perempuan memiliki anugerah dari yang maha kuasa yang tidak dimiliki laki-laki, yaitu multi tasking. Perempuan dikenal memiliki sifat feminim yang memiliki ciri penuh kasih sayang, perhatian, cinta, dan juga senang berbagi. Jadi, naluriahnya perempuan memang memiliki dorongan untuk bermakna bagi orang lain.

Permasalahannya di dunia saat ini, masih didominasi maskulinitas. Sehingga perdamaian, kemaslahatan dan kesejahteraan dunia belum tercapai. Ada pepatah dari William Rose Wallace, seorang pujangga mengatakan, “The hand that rocks the cradle is the hand that rules the world”. (Tangan yang mengguncang buaian adalah tangan yang mengatur dunia. Ini mengibaratkan seorang perempuan dan seorang ibu, yang penuh kasih sayang menyayangi anaknya dalam buaian, ia lah kekuatan utama bagi perubahan dunia.

Jadi, semestinya peran laki-laki dan perempuan itu setara. Karena ia diciptakan untuk melengkapi dunia.

Perbedaan karakter laki-laki dan perempuan dilihat dari berbagai aspek, bisa dilihat sebagai berikut.

Berdasarkan Mental Model.

Laki-laki: Modal material, manusia tertutup, mudah curiga, budaya menguasai, seragam dan efisien.

Perempuan: Modal sosial, kolaborator, terbuka, bersahabat, unik,  budaya berbagi, beragam dan preferensi untuk ketahanan.

Berdasarkan Paradigma Tindakan.

Laki-laki: Akumulasi modal finansial, metode top down.

Perempuan: Distribusi modal sosial (kebermanfaatan), metode buttom up.

Berdasarkan Kegiatan Ekonomi.

Laki-laki: Menciptakan demand —suply.

Perempuan: Pemenuhan kebutuhan akar rumput.

Berdasarkan Metode Investasi.

Laki-laki: dominasi investor, modal material (prestise, kuasa, ego)

Perempuan: kemitraan masyarakat, modal sosial (perhatian, cinta, berbagi)

Berdasarkan Akibat

Laki-laki: pemanasan global.

Perempuan: perdamaian dunia.

Berdasarkan Energi Bawaan

Laki-laki: Yang.

Perempuan: Yin.

Maka dibutuhkan penyatuan Yang dan Yin untuk terciptanya kesejahteraan, perdamaian dunia, dunia yang berkelanjutan, yang semuanya mengacu pada spiritualitas. Menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya, dunia dan alam semesta.

Peran perempuan untuk negara, diawali dari peran perempuan di dalam keluarga. Perempuan akan mencapai titik optimalnya sebagai perempuan yang berharga, percaya diri, dan mampu mengambil keputusan, saat ia mampu menjadi menteri keuangan di dalam rumah. Ketika perempuan sudah berdaya secara finansial, maka ia mampu melangkahkan kaki untuk peran-peran yang lebih besar.

Mengapa perempuan merasa tidak mampu, merasa tidak bisa, karena tidak ada contoh. Harus ada contoh yang mendobrak ketidakberdayaan perempuan yang masih membudaya saat ini. Dengan contoh, maka perempuan lainnya akan meniru. Kitalah para perempuan yang musti menjadi contoh bagi perempuan lainnya.

Kunci agar kita para perempuan mampu berkontribusi untuk bangsa, di antaranya:
  1. Walk the talk. Berjalan sesuai dengan apa yang disampaikan.
  2. Berbuat baik saja dimulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil.
  3. Memiliki karakter endurance (memiliki daya juang, nekad, konsisten, semangat.)
  4. Memiliki integritas.
  5. Memiliki kompetensi keikhlasan.

Nilai luhur yang dipegang ibu Puni adalah acceptance dan non gudgmental. Penerimaan dan tidak menghakimi. Menerima semua perbedaan dan tidak mudah menghakimi siapa pun.

Hal yang paling penting yang disampaikan ibu Puni adalah bagaimana kita dalam hidup adalah mencari makna hidup (meaning of life), bukan sekedar mencari materi semata.

Dari paparan ibu Puni, bismillah semoga saya bisa mencontohnya sebagai perempuan yang bisa berkontribusi untuk negaraku. Dimulai dari hal terkecil yaitu peran saya di dalam rumah. Dan saat ini saya tengah membersamai para perempuan-peremuan yang senang belajar di Komunitas Permata Hati. Semoga langkah kecil ini, mengantarkan diri saya menemukan makna hidup yang paling hakiki.

 

Ditulis oleh Zakiyah Darojah

Apa Peranku untuk Negaraku?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas