Perempuan Sebagai Inovator di Bidang Ekonomi

Nara sumber di Konfernsi Perempuan Indonesia yang diadakan Komunitas Ibu Profesional berikutnya adalah Liris Maduningtyas, seorang co-founder dan ceo JALA. Jala merupakan industri yang bergerak dalam bidang startup teknologi untuk perikanan terutama udang.

Sebagai perempuan, Liris sangat produktif dalam mengembangkan usaha di bidang tambak udang dengan menggabungkannya ke teknologi digital untuk peningkatan produktivitas dan pemasaran.

Jala sendiri sudah memiliki banyak prestasi di kancah nasional maupun internasional. Di antaranya:

  1. Forbes 30 under 30-Asia industry manufacturing & energi.
  2. The most impactful startup in techmatch Asean
  3. Top 5 finalist creative B business cup global di Denmark.

Komitmen Jala:

Berkontribusi dalam budidaya udang yang produktif dan inklusif.

Membangun ekosistem untuk menyediakan solusi lengkap untuk semua yang berada di dalam industri udang.

Membantu membawa dampak bagi komunitas petambak udang untuk produktivitas berkelanjutan.

Tantangan yang dihadapi para petambak udang di antaranya:
  1. Produktivitas
  2. Budidaya
  3. Permodalan
  4. Pemasaran

Hal itu yang mendorong Liris untuk membangun teknologi berbasis startup untuk membantu dan menghubungkan antara para produsen udang sampai ke konsumen.

Hingga saat ini, aplikasi JALA sudah digunakan oleh lebih dari 20.000 pengguna. Dan sangat bermanfaat dan berdampak bagi para petambak udang, mulai dari hulu ke hilir. Dari budidaya, permodalan, produktivitas dan juga pemasaran. Pemasaran Jala mencakup hampir seluruh wilayah di Indonesia dan juga ekspor ke berbagai negara.

Jala juga memiliki program untuk pemberdayaan perempuan dalam industri perikanan udang ini. Harapannya para perempuan memiliki keterampilan yang cakap untuk terjun di dalam industri perikanan terutama udang.

Tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini terkait sektor udang adalah, bahwa Indonesia menjadi salah satu produsen utama udang dunia, tetapi serapan pasar lokal masih sangat rendah, di bawah 10%. Sehingga Jala memiliki program juga untuk mengedukasi masyarakat Indonesia untuk gemar konsumsi udang, dengan tagline yang digaungkan “AYO MAKAN UDANG.”

Menurut Liris, apa saja yang perlu disiapkan oleh perempuan untuk menjadi perempuan yang produktif, di antaranya:
  1. Eksplorasi. Eksplorasi terus menerus terhadap lingkungan sekitar atapun dunia yang lebih luas untuk menemukan ide inovatif.
  2. Eksekusi. Saat sudah memiliki ide, segera eksekusi karena ide tanpa eksekusi tidak akan menjadi apa-apa.
  3. Menemukan modal. Dalam sebuah industri atau bisnis, pasti dibutuhkan modal finansial. Walaupun modal keuangan ini bukan satu-satunya, tetapi setelah melalui riset dan siap launching maka modal menjadi penting. Tidak harus langsung mencari investor, tetapi bisa menggunakan modal pribadi atau orang-orang terdekat.
  4. Berjejaring. Jaringan atau kenalan yang kita miliki menjadi sangat penting dalam pertumbuhan dan perluasan industri kita. Jadi perluas jaringan.
  5. Semangat. Semangat ini menjadi penentu utama, karena usaha yang baru dibangun pasti tidak langsung berjalan lancar. Dengan semangat yang tinggi kita akan terus melakukan strategi-strategi yang dibutuhkan hingga bisnis kita berdampak dan sukses.

Closing statment dari Liris Maduningtyas untuk para perempuan Indonesia yang ingin produktif dan melakukan inovasi yang berdampak adalah; Don’t stop. don’t quit, don’t die.

Yuuuk, perempuan Indonesia jadi perempuan yang produktif. Seperti yang sudah dicontohkan Liris Maduningtyas.

 

Ditulis oleh: Zakiyah Darojah

Perempuan Sebagai Inovator di Bidang Ekonomi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas