Pernah membaca tulisan guru Gede Prama yaitu, “Ciri batin yang sudah tersentuh spiritualitas, nafsu dasar menuruuun. Kesenangan pada BMW (bahenol montok weleh weleh) menuruun. Keinginan untuk lebih hebat dari yang lain menuruun. Perasaan paling benar sendiri menuruuun..”
Saya sendiri waktu membaca tulisan itu tersentil, kebayang perasaan yang kadang masih merasa benar sendiri. Tapi saya mengamini tulisan tersebut. Kenapa? Ya, karena seharusnya spiritualitas membawa pada batin yang tenang. Jika masih didominasi nafsu-nafsu diatas, berat ataupun ringan, pastilah batinnya gundah.
Kegundahan batin itulah, barangkali yang disebut neraka di dunia ini. Ia bisa menjangkiti siapa saja. Tidak peduli kaya atau miskin, terpelajar atau tidak, banyak ilmu atau sedikit, pengusaha atau karyawan, laki laki atau perempuan, tua atau muda, semuanya bisa merasakan. Kebayangkan, bagaimana gundah gulananya si batin itu? Itulah neraka yang sudah dicicipi rasanya saat ini, ia membara di dalam batin kita sendiri.
Bukan suatu hal yang mudah untuk mencapai batin yang tenang, namun juga bukan suatu hal yang sulit. Sangat mungkin dicapai bagi siapa yang bersungguh-sungguh mengusahakannya.
Seperti sabda nabi, “Allah ‘azza wajalla berfirman; Aku bersama dengan persangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku akan bersamanya selama ia berdzikir kepadaKu. Jika ia mengingatKu dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diriKu, jika ia mengingatKu dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus dari mereka. Jika ia mendekat kepadaKu satu jengkal maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta, jika ia mendekat kepadaKu satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangiKu dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR. Abuhurairah)
Kita terlebih dahulu yang musti berniat, berusaha dan bersungguh-sungguh untuk melatihnya. Semoga 30 hari puasa dan segala jenis ibadah di dalamnya, mampu menyentuh spiritualitas kita, sehingga menjadi penggembleng untuk nafsu-nafsu rendah kita… 😇