Menu Pilihan

Zakiyah Darojah

Love, Joy, Peace & Blessed

Berdaya dari dalam Rumah

Bulan Januari kemarin saya dan teman-teman di komunitas Permata Hati belajar tentang indikator berdaya. Pematerinya mba Titik Purwanti. Mba Titik mengutip pernyataan ibu Septi Peni, bahwa perempuan berdaya adalah perempuan yang mampu memahami diri dan potensinya, mampu membawa dan menghadapi perubahan, serta mampu berdaulat penuh atas dirinya.

Saya pernah mengalami pada situasi menjadi perempuan yang sangat tidak berdaya. Rasanya kosong dan hampa, tidak tahu harus bagaimana dan berbuat apa? ternyata itu adalah kondisi yang mengantarkan saya untuk saya lebih mengenal diri saya sendiri. Dalam kondisi itu, saya justru memiliki kesempatan untuk belajar lebih jauh, terutama untuk memahami diri sendiri.

Seringkali karena di masa sekolah, kuliah, pasca kuliah kita merasa sangat aktif di dunia luar, ketika menikah justru merasa terpenjara. Karena sudah tidak sebebas sebelumnya, terlebih jika pasangan kita tidak meridai kita sebagai istri kerja di ranah public. Akhirnya yang terjadi seperti saya tadi, merasa hampa dan tidak bermakna. Tetapi setiap kondisi pasti membawa sebuah maksud. Dan setelah melewati masa tersebut, saya semakin memahami perbedaan antara sibuk dan produktif. Jangan-jangan, selama ini saya merindukan untuk sibuk tetapi sebenarnya belum tentu produktif.

Maka sebelum kita menjadi sibuk, penting untuk mengenali kekuatan diri kita. Sehingga aktifitas kita, bukan hanya membuat kita sibuk tetapi membuat kita juga produktif.

Mba Titik menerangkan tentang cara mengenali kekuatan diri dengan mengambil teori dari Abah Rama. Yaitu kita mengenali dulu apa minat (passion) dan juga bakat (talent). Apakah perbedaannya? Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang membuatnya bergairah dan memiliki keinginan kuat. Sementara bakat adalah sifat produktif yang dimiliki seseorang sejak lahir yang memberikan kebermanfaatan dan rahmat bagi semesta.

Perpaduan antara minat dan bakat inilah yang akan menjadi kekuatan yang menghasilkan aktivitas Enjoy, Easy, Excellent dan Earn (4E).

Enjoy: Menikmati aktivitas dan seakan energinya tidak pernah habis dalam mengerjakan hal tersebut

Easy: aktivitas yang mudah bagi kita, dan jikapun meemukan tantangan tidak menyerah untuk mencari jalan keluarnya dan selalu mendapatkan cara untuk mengatasinya.

Exellent: kita mampu menikmati aktivitas itu, dan konsisten melakukannya dan ingin menambah jam terbang sehingga hasilnya semakin baik.

Earn: Aktivitas kita menghasilkan sesuatu baik produk, karya, uang dan lainnya termasuk menjadikan kita aktif berbagi hasil belajar kita.

Dan untuk mampu menghadapi perubahan zaman, sebagai perempuan berdaya perlu memiliki 4 hal  berikut:

  1. Talent
  2. Attitude
  3. Skill
  4. Knowledge

Sementara ciri dari individu yang berdaulat adalah berani mengambil keputusan untuk dirinya dan bertanggungjawab penuh atas apa yang terjadi pada dirinya.

Untuk memaksimalkan diri kita agar berdaya, kita perlu membuat indikator, yang meliputi

SMART:

S; Spesific

M; Measurable

A; Achievable

R; Realistic

T; Timebond

Demikian di antara penjelasan yang disampaikan mba Titik. Nah untuk lebih memahami hasil belajar dari mba titik, saya mencoba menjabarkan aktivitas-aktivitas saya yang memiliki 4E, meliputi beberapa kategori.

A. Peran sebagai INDIVIDU

  1. Bermunajat pada Allah swt (Sholat, dzikir, mengaji dll) > Setiap hari
  2. Merawat diri (facial, pijet, creambath) > Seminggu 2 x
  3. Menanam & merawat tanaman> seminggu sekali
  4. Baca buku> 1 bulan 1 buku
  5. Belajar  (di komunitas, sosial media, maupun kelas berbayar)> setiap hari
  6. Olah raga> 2 hari sekali

B. Peran sebagai ISTRI

  1. Melayani suami> setiap hari
  2. Berdiskusi dengan suami> setiap hari
  3. Bekerjasama dengan suami mengurus rumah tangga> setiap hari

C. Peran sebagai istri di ranah domestik

  1. Memanajemen keuangan rumah tangga> seminggu 1 kali
  2. Memanajemen gizi keluarga> setiap hari
  3. Memanajemen isi Rumah> setiap hari
  4. Memasak > sesuai kebutuhan

D. Peran sebagai istri bekerja di ranah public

  1. Menulis > sebulan minimal 10 x
  2. Berjualan> 1 bulan minimal ada x omset
  3. Publick speaking> sebulan minimal 4 x
  4. Membantu suami mengurus pekerjaan> sesuai kebutuhan

E. Peran sebagai pengurus di komunitas

  1. Memimpin tim
  2. Bekerjasama dalam tim
  3. Pelayanan
  4. Mensupport tim

Ternyata, setelah kita mengurai aktivitas kita, kita tidak pernah menganggur. Di dalam rumah pun banyak sekali pekerjaan yang harus dijalani dengan kesungguhan. Mengapa dulu saya merasa hampa? ternyata saya berpikiran sempit bahwa aktivitas itu hanya yang bisa menghasilkan uang. Saat saya hanya berkecipung di dalam rumah, saya merasa tidak berharga dan bermakna. Setelah saya mendalami lagi tentang sebuah peran, ternyata peran kita di dalam rumah pun memiliki kontribusi sangat besar. Kata ibu Ainun Habibi, jadilah perempuan yang mampu mendinginkan suasana. Saat rumahmu tenang, suamimu akan mampu berpikir dengan tenang dan mampu menghasilkan karya-karya yang besar. Dan itu semua karena peranmu. Ternyata benar, setelah kita mencintai peran kita meski hanya di dalam rumah, itulah pondasinya sebelum kita sebagai istri berperan di ranah public.

So, untuk para perempuan terutama para istri yang saat ini hanya berperan di dalam rumah, bersungguh-sungguhlah menyelami peran di dalam rumah. Karena kata pak Dodik, suami dari ibu Septi Peni, “saat kamu bersungguh-sungguh di dalam, maka kamu akan ke luar dengan kesungguhan itu.

#KLIP

#ibuprofesionaluntukindonesia

#sinergijadiinspirasi

#perempuanberdaya

#permatahati

#energicintakeluarga

Berdaya dari dalam Rumah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas