Minggu lalu saya belajar tentang “Exellent Communication with Client” yang diadakan oleh team Profesi Lumbung Ilmu Ibu Profesional. Pemateri dalam acara ini adalah ibu Andayani Muktiasari, seorang Psikolog dan Proffesional Coach.
Dalam berkomunikasi, ada satu hal yang penting yang musti kita ingat, yaitu komunikasi adalah menyampaikan informasi kepada orang lain dan orang lain mampu menerima maksud dari pesan yang disampaikan. Kadangkala kita merasa sudah berkomunikasi, ternyata apa yang kita sampaikan tidak bisa diterima oleh kawan bicara atau bahkan disalahpersepsikan oleh kawan bicara kita, dan juga sebaliknya.
Nah, agar tidak terjadi misscommunication, dan komunikasi kita berjalan efektif dan efisien, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
- Manusia adalah makhluk yang dinamis.
Setiap orang memiliki kepentingan, keinginan, kebutuhan yang berbeda-beda. Cara berpikir, minat, pengalaman, value dan belief sistem yang berbeda pula. Oleh karena itu, salah besar jika kita beranggapan bahwa orang sama dengan kita. Ini hal yang sering menjadikan komunikasi tidak baik, karena kita mengharuskan orang itu sama dengan kita. Baik cara berpikirnya, cara menanggapi sesuatu, cara bersikap dan lain-lain. Maka, perlu disadari bahwa orang melihat dunia melalui kaca mata uniknya masing-masing.
2. Manusia berkomunikasi sebagai hasil dari cara berpikirnya.
Mengapa pikiran menjadi alat yang sangat penting terutama dalam hal berkomunikasi, karena dari hasil berpikirnyalah, orang tersebut menangkap dan menyampaikan informasi. Sementara berpikirnya seseorang dipengaruhi oleh fisiologisnya, perasaannya dan memori yang ia simpan baik sadar maupun yang di bawah.
Oleh karena itu, komunikasi yang ekselen adalah komunikasi yang dihasilkan dari cara berpikir yang benar dari orang bersangkutan.
Ibu Andayani menjelaskan, ada 3 hal yang perlu dikuasai untuk bisa berkomunikasi dengan ekselen dan sukses.
- Ketahui tujuan anda.
Tetapkan konteksnya, apa yang mau dikomunikasikan dengan kawan komunikasi. Baik itu klien, pasangan, anak, rekan kerja dll. Lalu, setelah selesai anda ingin mereka mengetahui apa? Setelah selesai, anda ingin mereka berpikir dan merasa apa?
2. Pahami pendengar anda.
Untuk mengetahui, apakah anda sudah memahami pendengar anda atau belum, maka perlu mengetahui 3 hal ini:
a. Apa yang sudah mereka ketahui saat ini?
b. Apa yang mereka pikirkan dan rasakan saat ini?
c. Apa yang ingin mereka dapatkan di akhir pembicaraan?/hasil.
3. Persiapan diri anda
Persiapan diri meliputi:
Lingkungan: Ruangan, jauhkan dari segala distraksi, tools yang digunakan.
Diri sendiri: Niat, membangun rasa tanggung jawab, menjernihkan pikiran.
Untuk komunikasi dengan klien, berikut beberapa hal yang perlu dikuasai:
Rapport: membangun hubungan yang melahirkan rasa percaya dalam diri klien, sehingga hadir rasa aman yang ditandai dengan kesediaan klien untuk terus berbicara dengan antusias.
Listening: Sepenuhnya hadir bersama klien (secara pikiran, perasaan, fisik dalam satu waktu). Menyimak dan memberikan perhatian sehingga mampu menangkap informasi verbal dan non verbal. Memahami situasi yang dihadapi klien serta emosi yang hadir. Memberikan pengakuan atau apresiasi atas niat baik dari klien.
Keterampilan bertanya: Gunakan pertanyaan terbuka, yang membuka klien agar bercerita lebih banyak. Mengeksplorasi apa yang orang pikirkan dan rasakan. Menggali persepsi lebih mendalam. mengajak orang lain berpikir lebih dalam.
Demikian hasil belajar saya tentang Komunikasi Ekesel bersama ibu Andayani Muktiasari
#KLIP
#ibuprofesionaluntukindonesia
#bersinergijadiinspirasi