Ilmu tinggi yang keliatannya gampang tapi susah, itu ilmu menjadi BIASA SAJA. Jangankan sudah mencapai apa yang diinginkan, kadang baru merencanakan, atau bahkan baru mengkhayalkan saja sudah euforianya berlebihan. Apalagi benar-benar mencapainya. Ya tapi begitu memang, umumnya orang ketika mencapai keberhasilan ya seneng bangeeet. Kebalikannya, ketika gagal jadi sebaliknya, sediiih banget.
Satu rahasia, yang dimiliki oleh orang-orang yang berhasil mencapai puncak (apapun bidang yang digelutinya) dan awet suksesnya adalah menjadi biasa saja. Ya, buat mereka gagal biasa, berhasil pun biasa saja, jadi tidak heran justru mereka sering mendapatkan keberhasilan. Sementara orang yang mau naik, seringkali kecele karena sudah over expectation sebelum berhasil. Akhirnya malah gagal.
Melihat fenomena Maroko yang kalah di pertandingan semi final, piala dunia di Qatar kemarin, memberikan pelajaran ini. Pelatih dan pemain tim Maroko sudah bagus, memberikan contoh setelah menang di babak seper delapan final, sujud syukur. Merangkul para pemain Portugal yang kalah dan membesarkan hati mereka. Tapi kadang supporter-nya yang malah jadi jumawa, sampai mengolok-olok yang kalah.
Tanpa berniat menghubung-hubungkan, karena memang sudah takdirnya. Timnas sepak bola Maroko berhasil sampai di semi final saja sudah bagus sekali, dan menurut saya permainannya di semi final melawan juara piala dunia sebelumnya, Perancis pun tidak memalukan. Bertanding sangat apik (menurut saya lho ini). Tetapi ini memberikan pelajaran, kalau menang jangan jumawa, kalau kalah yang lapang dada.
Untuk memiliki sikap seperti itu, memang butuh keterampilan berdasarkan pengalaman. Biasanya yang sudah mampu biasa saja, sudah lama memakan asam garam kehidupan. Atau yang memang karakter bawaan lahirnya sudah humble. Karena menjadi BIASA SAJA, saat di BAWAH mungkin MUDAH. Menjadi BIASA SAJA saat di ATAS, itu yang SUSAH. Apalagi yang baru-baru naik ke-atas, biasanya ada potensi untuk euforia, merendahkan yang masih di bawah, merasa hebat, dan lain sebagainya. Ya wajar saja, karena baru merasakan nikmatnya berada di-atas. Maka dari itu, perlu sekali selalu eling lan waspodo. Karena terkadang terlalu jumawalah yang akan membuat orang jatuh ke bawah. Maka dari itu, perlu memiliki watak biasa saja, meski mendapatkan kesuksesan yang besar.
Biasa saja bukan berarti tidak bersyukur. Syukur tentu sangat bagus. Maka di Islam, saat kita menerima keberhasilan, kesuksesan atau apapun itu disarankan sujud syukur. Karena kepala kita yang dipenuhi kebanggan, merasa hebat, ingin pamer pada dunia dan lain-lain, agar tidak kebablasan diajaklah bersujud syukur. Menaruh kepala serendah-rendahnya, karena sadar semua yang kita peroleh itu, tidak lain tidak bukan adalah pemberian dari Allah swt. Jadi biasa saja adalah sikap kepada manusia. Sedangkan sikap batin kita kepada Tuhan yang telah memberikan keberhasilan itu, tentunya dengan rasa terima kasih dan syukur yang dalam.
Siapa yang bisa bersikap biasa saja, biasanya awet suksesnya.
#KLIP
#ibuprofesionaluntukindonesia
#sinergijadiinspirasi