Komunikasi Produktif Pada Pasangan

Beberapa hari lalu, saya mengikuti webinar yang diadakan oleh Lumbung Ilmu Ibu Profesional. Tema yang dibahas terkait Komunikasi. Baik komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi dengan pasangan, dan juga komunikasi dengan anak. Nara sumber webinarnya adalah ibu Septi Peni Wulandani dan bapak Dodik Maryanto.

Kali ini saya ingin menuliskan hasil belajar saya terkait komunikasi produktif dengan pasangan. Karena hal ini yang paling sering ditanyakan kepada saya, bagaimana bisa akur sama pasangan?…hemmm ternyata di luar sana, masih banyak sekali pernikahan yang komunikasi antara saumi dan istrinya macet. Tidak apa-apa, saya dan suami pun dulu mengalaminya. Asalkan kita terus mau berproses dan belajar, insyaAllah nanti ketemu jalan keluarnya.

Nah, menurut ibu Septi, pertama kali yang perlu diidentifikasi adalah gaya komunikasi kita terlebih dahulu. Ada 4 tipe komunikasi:

  1. Komunikasi Pasif; menghindari konflik, sulit menyampaikan pendapat, kurang kontak mata, dll.
  2. Komunikasi Agresif; intens mengintimidasi, full kontak mata, menyuruh, selalu merasa benar.
  3. Komunikasi Pasif Agresif; gesture tubuh pasif, tetapi di dalam agresif, kurang terbuka, pendendam dll
  4. Komunikasi Asertif; komunikasi terbuka dan tegas, mampu berkolaborasi dengan orang lain, mampu mendengarkan dan empati dll.

Coba, anda kira-kira tipe komunikasi yang mana?😊. Dulu, saya tipe komunikasi pasif agresif. Baik-baik saja di luar, membara di dalam 😁. Alhamdulillah seiring berjalannya waktu, bisa bergeser memiliki komunikasi yang aserti dengan pasangan.

Setelah kita paham jenis komunikasi kita, kita perlu tahu juga jenis komunikasi pasangan kita. Dari ke- 4 jenis komunikasi tersebut, pasangan kita memiliki jenis komunikasi yang mana? lalu kita sesuaikan gaya komunikasi kita dengannya.

  1. Komunikasi pasif; jika pasangan kita tipe ini, kita perlu mengajaknya bicara 4 mata. Sabar menunggu responnya, banyak bertanya bukan menjelaskan.
  2. Komunikasi agresif; jika pasangan kita tipe ini, maka kita jangan mudah terpengaruh, jangan mudah terpancing emosi, tetap tegas bicara dengannya, tahu kapan berhenti dan pergi. Jika sudah selesai tunjukan fakta & datanya.
  3. Komunikasi pasif agresif; jika pasangan kita tipe ini, ajak bicara secara pribadi, selalu bicara jelas dengannya, minta ide/tanggapan jujurnya.
  4. Komunikasi asertif; jika pasangan kita tipe ini, maka kita perlu menghargai pendapatnya, kita perlu menyampaikan pendapat kita juga, bangun kesepakatan bersama.

Demikian yang perlu kita lakukan untuk memperbaiki komunikasi dengan pasangan kita. Dan komunikasi adalah sebuah keterampilan, maka itu perlu dilatih terus menerus hingga kita menjadi mahir.

Selamat praktik komunikasi produktif dengan pasangan. Semoga semakin selaras dan harmonis.

#KLIP

#ibuprofesionaluntukindonesia

#sinergijadiinspirasi

Komunikasi Produktif Pada Pasangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas