Terkadang orang ingin menjadi seperti orang lain. “Kamu mah enak, anaknya orang kaya”, “Jadi seperti kamu mah tidak susah, sudah pintar, cantik pula”, “Yah, kamu mah tidak merasakan menjadi aku. Kamu kan jodoh mudah, punya anak mudah, rezeki mudah juga, lha aku?”, “Seneng ya, jadi kamu. Kayaknya hidup nggak ada masalah, seneeeng terus.” Kira-kira begitu gambaran orang-orang di luaran sana yang menginginkan menjadi orang lain. Dan tentunya masih banyak kasus lain yang serupa.
Padahal ketika semua dibongkar, dan mereka tahu seluruh sisi kehidupan orang yang dikira enak itu, saya rasa tidak ada yang mau menjadi orang yang seperti mereka impikan itu. Coba saja telisik satu orang saja yang menurut anda enak menjadi dia. Pasti ada satu sisi kehidupannya yang anda tidak mau dan tidak mampu berada di posisi itu.
Misalnya, ada yang ingin menjadi pintar dan sukses karier seperti idolanya. Padahal menjadi pintar dan sukses kariernya itu ujiannya juga ada. Misalnya dia sulit jodoh. Ada yang lahir di keuarga kaya, dapat jodoh mudah juga, tetapi ternyata suaminya galak. Ini hanya permisalan saja. Yang semua ujian-ujian yang datang kepada mereka, belum tentu anda sanggup menanggungnya.
Pasti semua orang punya sisi kelebihan dan juga kekurangan. Seperti saya dulu ingin menjadi seorang dokter. Sepertinya keren sekali menjadi dokter itu. Cerdas, terhormat dan banyak duit hahaha😃
Alhamdulillahnya saya tidak lulus ujian umptn di fakultas kedokteran yang saya idamkan. Sehingga saya menjadi seperti sekarang ini. Jika saya lulus di fakultas kedokteran, mungkin jalan ceritanya akan berbeda. Oleh karena itu, saya bersyukur dulu tidak diterima. Dan saya menyadari inilah proses hidup yang terbaik untuk saya.
Demikian pun orang lain. Ketika mereka menginginkan kehidupan yang seperti kita rasakan, belum tentu juga mereka sanggup menjalani proses hidup yang kita jalani. Tuhan sudah menakar kemampuan dan kekuatan kita masing-masing.
So, kita ini sudah menjadi yang terbaik versi kita sendiri. Baik seluruh potensi yang ada dalam diri kita yang kita bawa sejak lahir, sampai proses kehidupan yang kita jalani.
Maka jika ingin bertumbuh, bertumbuhlah menjadi versi terbaik dari diri kita dari waktu ke waktu. Bukan agar menjadi seperti orang lain. Karena kita tidak akan sanggup menjadi orang lain. Kita hanya melihat dari kejauhan bahwa rumput tetangga lebih hijau. Padahal kita sendiri sebenarnya memiliki rumput juga yang jika dirawat tentu akan sama hijaunya.