Sudah lama saya tidak melakukan aktifitas menulis saya secara serius. Kecuali menulis untuk menuangkan lintasan pemikiran di face book saja. Karena saya pikir menulis di fb tidak harus serius, tidak harus meluangkan waktu khusus, tidak harus panjang, tidak harus sesuai aturan tata cara menulis yang baik dan benar dan sebagainya. Menulis status adalah semau gue, begitu barangkali bahasa gaulnya. Dan saya merasakan keasyikan untuk menulis status di fb itu. Hingga bertahun-tahun saya bertahan. Semenjak 2009 kira-kira saya bergabung di fb, sampai saat ini tahun 2020, wow ternyata saya bermain fb sudah cukup lama, 11 tahun.
Keaktifan saya menulis di fb, tentunya sangat mempengaruhi kemampuan menulis saya sekaligus kemampun berfikir, menganalisa sesuatu, dan menuangkan ide saya dalam bentuk tulisan pendek. Namun, di fb kadang godaannya hanya menulis catatan pendek saja, bukan tulisan yang panjang. Membuat status fb lebih mudah daripada menulis untuk buku. Meskipun saya sudah menulis buku sejak tahun 2009, namun effort menulis buku itu jauh lebih besar dibanding sekedar menulis status. Akhirnya dalam kurun waktu 10 tahun sejak diterbitkan buku pertama saya pada tahun 2010, sampai saat ini baru menelorkan 7 buku. Dan saya pun masih asyik berkutat dengan status-status pendek yang saya share di fb.
Pandemi datang, keasyikan saya untuk dolan ke luar rumah pun terpaksa berkurang. Dan saya menemukan banyak sekali waktu luang (kemana saja selama ini woiii? 😃). Akhirnya untuk mengisi waktu luang ini, saya mencoba kembali menyeriusi dunia tulis menulis saya. Yang selama ini hanya tertuang di laman fb, coba saya olah menjadi lebih serius dan saya tulis di laman blog pribadi saya ini. Awalnya berat, untuk menemukan ide mau nulis apa? belum lagi untuk kembali menulis yang cukup panjang, dan menuangkan isi otak secara terstruktur, logis, masuk akal, dan juga agar mudah dipahami pembaca. Belum lagi meluangkan waktu duduk lama di depan laptop, siap-siap saja pinggang pegal 😀
Mungkin yang pernah menulis merasakan, bahwa menulis itu tidaklah semudah yang dibayangkan. Makanya jika ada yang nyinyir, “tulisan gitu doang”, saya pastikan orang itu belum pernah menulis panjang yang terstruktur. Karena menulis itu butuh skill bro, sist😀
Dan setelah aktif menulis di blog kurang lebih 3 bulan terakhir ini, ide-ide yang selama ini stuck tiba-tiba datang bermunculan. Dan jika ada ide yang tiba-tiba muncul, saya akan selalu mencatatnya di aplikasi hp saya, sebagai tema baru untuk bahan tulisan. Untuk kemudian nantinya akan saya jadikan bahan untuk menulis di laptop.
Dan saat ini, ada lebih dari 50 tema yang sudah tercatat di aplikasi hp saya, dan belum tereksekusi. Hemm saya jadi semakin meyakini bahwa kreativitas itu perlu dilatih. Kreativitas itu butuh dibiasakan. Jika kita terlalu lama mandek, maka kreativitas itu akan sulit muncul. Kecuali kita melatihnya kembali. Dan namanya memulai, itu selalu lebih berat. Bagaikan mendorong mobil mogok. Sudah mager, males, maunya yang enak-enak saja. Memulainya lagi buth dorongan yang lebih kuat.
Jadi, jika ada teman-teman yang rasanya stuck. Ingin melakukan sesuatu tapi tidak tahu harus berbuat apa? telaah lagi, apa yang selama ini anda bisa, dan just do it. Apalagi itu sesuatu yang mungkin anda sukai, lakukanlah sekarang. Seiring latihan yang anda biasakan, kreativitas-kreativitas baru akan bermunculan. Dan anda akan sampai kewalahan mengeksekusinya. Karena ide-ide terus membanjir menunggu untuk digarap.
Saya pun akhirnya berpikir untuk membukukan tulisan-tulisan saya itu. Agar menjadi sebuah karya yang berbentuk fisik. Meskipun saat ini eranya digital, tetapi yang namanya buku, saya kira akan tetap dibutuhkan sepanjang zaman. Semoga buku saya nanti, memberikan kontribusi untuk masyarakat. Dan bermanfaat untuk yang membacanya.
Tidak ada yang instan, tidak ada yang ujug-ujug. Segala sesuatu perlu dilatih. Termasuk kreativitas. Jika stuck, mungkin pertanda, kita kebanyakan rebahan😀