Empati Mewujudkan Aksi untuk Solusi

Kali ini saya belajar dari mbak Alimah Fauzan di Konferensi Perempuan Indonesia.

Alimah Fauzan adalah founder & ketua yayasan Perempuan Indonesia Tumbuh Berdaya (Pribudaya) serta Komunitas Perempuan Berkisah. Ia adalah seorang Gender specialist di Institute for Education Development Social & Cultural Studies (Infest Yogyakarta).

Komunitas Perempuan Berkisah merupakan komunitas yang bergerak dalam pendampingan kepada perempuan-perempuan yang mengalami kekerasan gender (pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual melalui media online, dll). Komunitas perempuan berkisah fokus pada program: Ruang aman berbasis empatik dan keberpihakan pada korban. Saat ini menjadi yayasan perempuan Indonesia Tumbuh Berdaya.

Kenapa mbak Alimah tergerak untuk membuat komunitas perempuan berkisah ini?

Berawal dari kampung halamannya di Cirebon, yang memang banyak perempuan mengalami kekerasan berbasis gender, TKW Indonesia yang mengalami kekerasan seksual dan lain-lain, dan juga adanya empati dari dalam diri mbak Alimah yang memang sedari muda sudah aktif ikut berbagai organisasi, dan tertarik dengan issue gender, membuat ia tergerak untuk berbagi dan membantu para perempuan korban ini.

Hal ini juga sebagai wujud rasa syukur mbak Alimah atas karunia dari Allah swt yang sudah memberikan banyak kemudahan bagi dirinya dalam mencapai mimpi-mimpinya. Jadi gerakan ini memang dorongan dari mbak Alimah sendiri untuk memberikan kebermanfaatan yang lebih luas bagi para perempuan Indonesia dan juga wujud kontribusi kepada bangsa Indonesia.

Perempuan berkisah bermula dari website yang selanjutnya menjadi sebuah komunitas dan saat ini menjadi sebuah yayasan. Perempuan berkisah hadir sebagai kebutuhan para penyintas sendiri, yang akhirnya merekalah yang menjadi relawan di komunitas perempuan berkisah.

Yang dilakukan oleh mbak Alimah dan timnya adalah konseling. Konseling ini bertujuan untuk memproses korban menjadi penyintas dan terdorong kesadaran kritis-transformatifnya sehingga pulih dan berdaya.

Visi dari Yayasan Perempuan Indonesia Berdaya

Aplikasi Layanan.

Mandiri Finansial.

Ragam Produk Usaha.

Perluas Pengaruh Sekolah Konselor.

memengaruhi Kebijakan & Program Daerah.

Korban kekerasan seksual saat ini semakin bertambah. Komunitas berkisah hadir untuk mengayomi para penyintas juga.

Bagi mbak Alimah memiliki prinsip, “Kalau kamu punya niat baik, jangan pernah takut sendirian. Karena kelak akan datang orang-orang baik dengan niat yang sama.” Itu yang dijalankan mbak Alimah hingga ia membawa komunitasnya hingga memiliki ratusan pengurus, puluhan konselor, ratusan ribu follower dan ribuan korban yang sudah didampingi.

Harapan dari mbak Alimah semakin banyak konselor yang bergabung di ruang aman komunitas perempuan berkisah. Dan juga para psikolog profesional banyak juga yang menjadi associate di komunitas perempuan berkisah. Dan untuk para penyintas, memang tidak mudah yang awalnya dari korban menjadi penyintas. Tetapi dengan proses bersama, para penyintas bisa menjadi subjek untuk menolong para perempuan lainnya. Banyak kolaborasi dengan beragam organisasi untuk saling berbagi meningkatkan kapasitas dan lainnya.

Prinsip yang dipegang mba Alimah untuk mengembangkan komunitas:
  1. Etika, prinsip dan nilai diperkuat sejak awal, baik dalam bentuk SOP atau lainnya.

Ketika pendampingan, jangan sampai konselor melakukan hal-hal yang diluar nilai yang dibutuhkan korban. Seperti menyalahkan korban, menyudutkan korban dll.

2. Kepemimpinan sangat penting.

Bagaimana memperlakukan dengan setara semua pengurus dan tim. Bagaimana sebagai pemimpin bisa empatik, asertif dan apresiatif.

3. Refleksi Diri. 

Penting untuk memiliki waktu refleksi diri, terus belajar dan tidak sungkan berkolaborasi dengan organisasi lain.

Hal penting dalam melakukan konseling: Look, listen and link.

Banyak prestasi yang sudah diterima oleh Komunitas Perempuan Berkisah:
  1. Fasilitator Nasional Program penguatan kapasitas satgas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS) di perguruan tinggi oleh kemendikbud ristek.

2. Social Impact Award oleh Supermom Brand Awards 2023.

Closing statement dari mba Alimah:

Jika kamu sedang membangun sesuatu, maka fokuslah pda tujuanmu dan niat baikmu. Jangan fokus pada yang meragukanmu. Fokus pada mereka yang membutuhkanmu. Dalam perjalanan selalu ada omongan orang yang meragukan kita, maka tetap fokus.

Penting sekali untuk terus bergandengan tangan. Seperti pepatah Cina, “Harapan itu seperti berjalan di dalam hutan. Yang tadinya tidak ada jalan, tetapi ketika banyak orang yang menyusuri hutan itu, maka akan terbentuk sebuah jalan. Demikianpun dengan harapan, ketika banyak orang yang berjalan bersama, maka harapan itu pasti ada.

Siapapun yang diberi ruang, dihargai dan diapresiasi, akan memiliki keberanian untuk bersuara. Karena sejatinya mereka memiliki suara mereka sendiri.

 

Ditulis oleh Zakiyah Darojah

Empati Mewujudkan Aksi untuk Solusi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas