Jangan Coba-Coba Mengubah Pasangan, Karena itu Melelahkan

Suami saya anak rumahan, sementara saya suka jalan-jalan. Dulu, ini bisa menjadi salah satu penyebab konflik di antara kami. Dulu semakin saya memaksa, ngambek, nuntut suami untuk mau jalan-jalan,  semakin suami tenggelam dalam ‘gua’ nya. Kenapa saya menuntut? Karena saya cukup stres saat terlalu lama di dalam rumah, tidak ke luar sekedar jalan jalan. Lalu bagaimana bisa akhirnya kadang suami saya malah yang menawarkan diri, “mau jalan ke mana?” Seperti akhir tahun kemarin kami jalan-jalan eksplor tempat wisata di daerah Kulon Progo Yogyakarta.
(Foto pribadi: Kali Biru, Kulon Progo, Yogyakarta)
Proses sampai suami bisa memahami saya yang suka jalan-jalan dan mau menemani saya jalan itu, cukup panjang. Bermula dari kesadaran saya, bahwa ternyata semakin memaksa suami, justru malah terjadi ketegangan di antara kami. Berarti cara saya memaksa itu, sangat tidak disukai suami. Akhirnya, saya menyadari bahwa yang harus berubah dulu itu saya. Saya memaksa suami menjadi saya, tetapi saya tidak pernah belajar bagaimana berada di posisinya, itu yang tidak perah terpikirkan sebelumnya.
Akhirnya saya belajar mencoba menjadi dia. Saya menyelami bagaimana jadi anak rumahan. Bosen gak bosen dinikmati saja, bete gak bete pokoknya saya jalani. Ini benar-benar suatu proses memangkas ego saya. Akhirnya saya bisa berdamai dengan diri saya sendiri dan bisa menikmati, ternyata jadi anak rumahan enak juga. Banyak waktu produktif yang bisa saya gunakan saat berada di rumah saja. Saat pandemi 2019 melanda, di mana banyak orang kelimpungan menyesuaikan diri berada di dalam rumah saja, alhamdulillah kami baik-baik saja (terutama saya), ya karena saya sudah terbiasa beraktifitas di dalam rumah saja.
Ternyata saat saya tidak lagi memaksa suami untuk mau jalan-jalan, saya bisa menjadi dia, merasakan sebagai orang introvert yang sukanya di dalam rumah, saya bisa memakai sudut pandang suami saya di mana rumah adalah tempat paling nyaman dan aman, justru saat itulah suami saya juga mau melihat bagaimana menjadi saya. Dia mulai mau mengajak jalan-jalan ke luar rumah, ke luar kota, ke luar pulau bahkan ke luar negeri. Saat saya menjadi dia, ternyata akhirnya dia bisa menjadi saya.

Seperti jalan-jalan kali ini, naik-naik ke puncak bukit bagi suami saya dulu itu enggak banget. Bisa marah suami saya kalau dipaksa ke sini. Ya, suami saya juga telah belajar memapras egonya untuk bisa merasakan menjadi saya yang suka dengan panorama alam. Naik-naik ke puncak bukit yang jalannya licin, gerimis, berkabut, kedinginan kalau bukan karena kerelaan hati mau menyenangkan istri, pasti jauh lebih memilih melakukan hobinya main game di studionya yang hangat bersandarkan kursi yang empuk di rumah.

(Foto pribad: Geblek Menoreh, Kulon Progo, Yogyakarta)
Karena aslinya ego manusia itu hanya peduli dengan kenyamanan dirinya sendiri. Jika kita mampu hidup bersanding dengan orang yang dulunya asing, rela mengikis ego-ego kita dan menyelami bagaimana pasangan kita, hingga sekarang mungkin semakin hari kita semakin merasa nyaman bersamanya, maka berilah penghargaan atas diri kita sendiri yang sudah mau berproses untuk bertumbuh dan sabar. Juga syukur yang besar pada-Nya karena telah memberi kita petunjuk dan kekuatan. Jangan lupa juga terima kasih yang dalam pada teman hidup kita, karena kehadirannyalah yang memaksa kita belajar semakin dewasa dan juga bijaksana.

Jika saat ini kita masih berusaha mengubah pasangan kita, sadarilah bahwa itu adalah tindakan yang sia-sia. Selain tidak membuahkan hasil sesuai maunya kita, itu juga akan sangat melelahkan jiwa raga. Karena perbedaan tidak untuk disamakan, tetapi untuk dimengerti dan dipahami sehingga tumbuh penerimaan dan pemakluman yang luas satu sama lain. Jika memang dia mau berubah, itu atas kesadarannya sendiri, bukan karena paksaan kita.
Foto pribadi: Studio Glampong, Sleman, Yogyakarta)
#KLIP
#IbuProfesionaluntukIndonesaia
#ip4id2023
#BersinergijadiInspirasi
Jangan Coba-Coba Mengubah Pasangan, Karena itu Melelahkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas