Menu Pilihan

Zakiyah Darojah

Love, Joy, Peace & Blessed

Segala Sesuatu Ada Waktunya

Ada yang bertanya pada saya, “mba zaki, kapan mas Arif (suami saya) mulai mau mendengar mba zaki? Perasaan saya sudah melakukan komunikasi seperti yang sudah diajarkan para pakar, tapi tetap saja, suami berperilaku semaunya tanpa mengindahkan pendapat saya!”

Dari pertanyaan itu, saya jadi merenung. Kapan ya, saya mulai mau ‘mendengarkan’ suami saya, dan juga sebaliknya, suami mau ‘mendengarkan’ saya? Mendengarkan di sini bukan hanya mendengar dengan telinga, tetapi benar-benar mendengarkan sepenuh hati, sehingga lawan bicara kita dalam hal ini pasangan kita, mau memahami dan merasakan isi pikiran dan hati kita, sehingga menghasilkan perubahan perilaku pada dirinya. Mungkin yang semula hanya kekeh dengan apa yang disukainya, melakukan apa yang diinginkannya, tidak mengindahkan apa kebutuhan pasangannya dan lain-lain, menjadi mau memberikan ruang untuk pasangannya melakukan apa yang disukainya, men-suport apa kebtuhan pasangan, memberikan bantuan dan pelayanan pada pasangannya dan lain-lain.

Kenapa terkadang kita sudah berbusa-busa menjelaskan, dan berkali-kali memberikan pengertian, tetapi tetap saja pasangan kita tidak mengerti juga? Dan tidak berubah perilakunya? Ini yang kadang membuat para istri putus asa. Bukan hanya istri, suami pun sebenarnya juga merasakan hal yang sama. Bahwa istrinya tidak berubah-berubah.

Sesungguhnya saya dan suami pun masih terus berproses hingga saat ini dalam menyelami satu sama lain. Namanya saja garwo; sigaring nyowo. Untuk bisa menjadi nyawiji, itu butuh proses panjang.

Tetapi paling tidak, saat ini kami merasakan sudah jauh lebih baik ketimbang 8-10 tahun yang lalu. Tidak ada yang salah kita belajar bagaimana berkomunikasi yang baik dengan pasangan, karena itu memang penting, sebagaimana saya dan suami saya juga melakukannya. Tetapi, menggantungkan hasil perubahan pasangan kita, dari cara berkomunikasi kita itu bisa membuat kita putus asa. Ibarat mencari rezeki, kita perlu melakukan syariatnya yaitu dengan bekerja, berkreasi dan lain sebagainya. Tetapi jika hasil rezeki digantungkan pada upaya kita, jika berhasil kita jadi jumawa, seolah hasil itu hanya berkat kerja keras kita, dan jika belum berhasil kita jadi putus asa. Rezeki kita, benar-benar pemberian dari Allah swt semata, upaya kita hanyalah jalan. Maka, seringkali rezeki kita justru datang dari arah yang tidak disangka-sangka bukan?

Demikian pun dalam menjalin komunikasi dengan pasangan, kita juga perlu melakukan syariatnya, salah satunya dengan memperbaiki cara berkomunikasi kita dengan pasangan. Masalah dia akan berubah (versi kita), atau kita yang berubah (versi dia), itu betul-betul di luar kuasa kita. Semacam ada hidayah dari Allah yang menghampiri, jika memang sudah waktunya berubah. Dan itu tidak bisa dipaksakan. Ono wayaeh, kalau dalam bahasa Jawanya. Artinya, ada waktunya. Seperti kata ungkapan, jika belum waktunya, maka tidak akan bisa dipercepat. Namun jika sudah waktunya, maka tidak akan bisa diperlambat.

Sebagaimana ice cream yang disuguhkan sebagai makanan penutup, jika disuguhkan terlalu cepat, perut masih kenyang, tetapi jika kelamaan tidak dimakan, akan lumer. Perlu waktu yang pas, untuk menikmati ice cream itu.

Jadi, sebelum waktunya tiba untuk pasangan kita menyadari apa yang seharusnya diubah, lakukan terus syariatnya dalam bersuami-istri. Dan jika kita yang sadar terlebih dahulu, maka kita dahulu yang musti berubah. Bukan berarti kita mengalah, tetapi kita sabar dalam proses. Insya Allah jika kita sabar, pasangan kita juga akan melihat perubahan di dalam diri kita, dan mudah-mudahan itu yang memicu ia untuk sadar lebih memahami diri kita. Inilah prinsip win-win, atau menang-menang. Kita menang, pasangan kita juga menang. Ada waktu yang tepat untuk kita dan pasangan kita saling memahami.

Saat kita paham bahwa ada waktu yang tepat untuk segala sesuatu, maka kita tidak akan terburu-buru, juga tidak akan memaksa.

(Foto Pribadi; @Cappadocia, Turkiye)

#KLIP

#Ibuprofesionaluntukindonesia

#bersinergijadiinspirasi

Segala Sesuatu Ada Waktunya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas