Halooo teman-teman, kali ini saya ingin melanjutkan cerita perjalanan saya ke Jepang. Jika sebelumnya saya sudah cerita tentang kota Osaka, sekarang yuk ikuti saya menjelajahi kota Kyoto, Jepang.
Kota Kyoto merupakan salah satu kota terindah di Jepang. Kota ini memiliki sejarah yang panjang. Kyoto pernah menjadi ibu kota Jepang selama lebih dari 1.000 tahun. Di sini masih melestarikan budaya Jepang yang sesungguhnya, sehingga nuansa Jepang yang asli sangat terasa di sini. Jika di kota besar lain sudah sangat metropolitan, di sini kita akan menjumpai suasana yang berbeda dari kota lainnya. Jika ingin merasakan vibe-nya Jepang, belum sempurna jika belum mengunjungi kota Kyoto. Jepangnya Jepang.
Maka banyak yang yang bilang, Kyoto mencerminkan sisi kehidupan masyarakat Jepang yang sesungguhnya. Kuil-kuil yang berumur ribuan tahun, taman-taman yang alami dan indah, pesona alamnya yang dijaga dengan baik, bangunan-bangunan tradisional Jepang yang sederhana namun mengagumkan, dan para Geisha, menjadikan Kyoto sebuah kota yang menunjukkan kehidupan asli masyarakat Jepang, dengan semangat Zen yang terus hidup. Berkunjung ke Kyoto ini menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa. Tidak hanya sekedar jalan-jalan, tetapi juga mendapatkan pengalaman spritual.
Kemana saja saya di Kyoto? Inilah tempat-tempat terbaik yang saya kunjungi di kota Kyoto Jepang.
-
Fushimi Inari Taisha
Pernah melihat gerbang merah yang terkenal di Jepang? di sinilah tempatnya. Pemandangan gerbang-gerbang merah yang berbaris sepanjang jalan setapak. Inilah “Fushimi Inari-Taisha”, kuil Shinto bagi dewa padi dan sake yang didirikan sejak abad ke-8. Kini, Fushimi Inari menjadi kuil Shinto yang paling terkenal di Jepang, terutama dengan banyaknya gerbang kuil yang tak terhitung jumlahnya. Puluhan ribu gerbang kuil yang juga disebut “Torii Gates” membentuk jalur-jalur yang mengarah ke gunung, bahkan butuh waktu berjam-jam untuk menyusuri jalur di bawah gerbang-gerbang yang antik ini. Saya sendiri tidak sanggup menjalani seluruh gerbang merah ini, cukup pernah berjalan di situ sudah sangat menyenangkan.
Di area pintu keluar terdapat banyak pedagang makanan khas Jepang, saya dan suami saya menikmati Takoyaki dan sejenis kue yang saya lupa namanya. Di sini padat sekali orang, mungkin karena masih musim semi sehingga memang sedang peak season.
Foto: Zakiyah Darojah
2. Gion District
Gion district merupakan kawasan yang melestarikan Geisha. Sebuah jalan yang menawan di Shijo Avenue, Gion District menunjukkan kehidupan masyarakat jepang masa lalu. Saking dijaganya kawasan ini, kita sebagai pendatang harus menjaga attitude dan sopan santun, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Juga menjaga agar Gion district ini tetap aman.
Saya melihat orang-orang Jepang asli yang menggunakan pakaian adat Jepang, kemungkinan mereka adalah Geisha dan Maiko (Calon penerus Geisha). Wanita tradisional Jepang yang memiliki berbagai keahlian seperti musik klasik, menari, hingga permainan tradisional. Tidak salah jika Gion menjadi setting tempat film fenomenal “Memoirs of a Geisha”. Tetapi di sini dilarang memoto atau memvideo
Rumah-rumah kayu tradisional Machiya, rumah teh Ochaya, hingga tempat-tempat makan yang menyediakan masakan jepang menjadikan Gion sebuah kawasan yang autentik dan penuh keindahan di Kyoto. Di sini terasa sekali merasakan vibes kehidupan masyarakat Jepang yang sesungguhnya.
3. Hokan-Ji Temple
4. Kiyomizudera
Kiyomizu-dera merupakan salah satu situs heritage di Kyoto. perjalanan ke kuil ini cukup panjang dengan jalanan yang menanjak. Karena cukup jauh, jadi kami hanya menikmati kedai-kedai yang tersebar di sepanjang jalan Kiyomizudera ini. Di sini juga sangat apik. Bangunan sepanjang jalan menuju kuil dibiarkan outentik seperti zaman dahulu kala. Rumah-rumah tradisional yang berdempetan juga menjadi ciri khas Jepang yang seperti ada di film-film. Dari atas pemandangan Kiyomizudera ini sangat memesona.
5. Arashiyama
Arashiyama merupakan sebuah distrik yang berada di pinggiran barat Kyoto, Jepang. Kawasan ini sangat alami dengan pesona alamnya yang luar biasa. Biasanya orang mengenal Arashiyama dengan Hutan Bambunya, yang disebut Hutan Bambu Arashiyama. Hutan bambu ini menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi wisatawan saat di Kyoto. tetapi karena kami kesorean sampai di Arashiyama, sehingga sudah tutup.
Untuk mengobati kekecewaan kami, kami diajak oleh tour guide kami mengunjungi sungai Katsura. Jembatan Togetsu-kyo di atas Sungai Katsura, Kota Arashiyama, adalah salah satu tempat terpopuler di Kyoto. Area yang tidak jauh dari pusat kota ini merupakan objek wisata wajib bagi turis, dengan pemandangan alam musiman yang menawan, seperti sakura di musim semi atau daun warna-warni di musim gugur. Jembatan semakin memesona di bawah kerlip lampu di malam hari, menarik pengunjung dari kota lain untuk bersantai sejak seribu tahun yang lalu.
Demikian perjalanan saya di kota Kyoto. Benar-benar perjalanan yang indah dan menyenangkan.
Ditulis oleh: Zakiyah Darojah