Menu Pilihan

Zakiyah Darojah

Love, Joy, Peace & Blessed

Karena Allah atau Karena Diri Sendiri

Tentunya, mau melakukan amal kebaikan saja, itu sudah luar biasa. Tidak menjahati orang lain dan juga tidak mendzolimi diri sendiri, itu sudah bagian dari tirakat pengendalian hawa nafsu. Karena, di luar sana masih banyak yang tega berbuat kezdaliman yang merugikan orang lain dan juga dirinya sendiri. Namun, sebagaimana langit banyak lapisannya, alam banyak layer-nya, nafsu juga banyak tingkatannya.

Sesudah berani untuk tidak menyakiti sesama, dan mau berkorban untuk berbuat kebaikan, tahap selanjutnya yang perlu ditelisik, karena siapa/apa berbuat baik itu?…. Karena agar namanya harumkah? Karena agar dikenal sebagai orang baikkah? Karena agar merasa lebih baik dari yang lainkah? Karena merasa dirinya punya kuasakah? Karena agar mendapatkan pahalakah? Karena agar mendapatakan balasan berkali lipatkah? Atau karena Allah Ta’ala?

Guru saya selalu mengajarkan untuk netraaal-netraaal. Melakukan apa pun selalu dalam kondisi batin netral. Netral itu artinya kosong, murni, tanpa tendensi apapun. Bahkan pahala sekalipun. Mungkin ini yang disebut lillahi ta’ala.

Ciri perbuatan kita masih karena-karena yang lainnya, contohnya masih berharap pujian, masih khawatir dicap buruk, masih mengharap penghargaan, masih kecewa jika tak diakui, masih jengkel jika dilupakan, merasa lebih baik dari yang lain, dll…

Tentunya ini perjalanan panjang, yang akan terus bertumbuh seiring bertumbuhnya spiritualitas di dalam jiwa kita. Semasa terus bertumbuh, tetaplah berbuat baik. Meski masih karena-karena apapun jua, perbuatan baik itu tetap memiliki efek manfaat.

Mungkin yang bisa menjadi pengingat kita, agar tidak terlewat berbangga diri, bahwa laa khaula wala quwwata illa billah, yaitu tidak ada daya dan upaya kecuali atas daya dan kekuatan dari Allah. Jadi saat kita berbuat kebaikan, itu juga karena Allah yang membukakan mata hati kita, dan memberikan kemampuan untuk itu. Tanpa daya dan pertolongan Allah, tentulah kita tidak kuasa apa-apa.

Karena Allah atau Karena Diri Sendiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas