Menu Pilihan

Zakiyah Darojah

Love, Joy, Peace & Blessed

Kenapa Penting Sekali Berdamai dengan Pasangan?

Kita hidup dengan orang tua hanya sementara. Setelah dewasa, kita hidup terpisah dari mereka, entah karena sekolah, bekerja, atau berkeluarga. Anak-anak kita pun sama, kita hidup bersama mereka hanya sebentar. Setelah dewasa mereka akan menemukan kehidupannya sendiri dan pergi meninggalkan kita.

Sementara orang yang hidup bersama kita dalam waktu yang lama (bahkan mungkin seumur hidup kita) adalah pasangan kita. Jadi jika kita tidak berupaya berdamai dengan pasangan, maka sebenarnya kita membiarkan diri kita menderita sepanjang masa.

Karena itulah penting sekali kita mampu berdamai dengan pasangan. Karena ternyata sebagian besar masalah dalam rumah tangga adalah menghadapi pasangannya.

Hal yang paling sulit dari berdamai dengan pasangan, adalah menerima kekurangan pasangan kita. Kita menginginkan pasangan yang tanpa cela, pasangan yang sama dengan kita, pasangan yang mau mengikuti apa maunya kita. Tanpa kita sadar, bahwa tidak ada orang yang sempurna, termasuk kita. Tidak ada orang yang sama persis dengan kita, karena saudara kandung kita saja berbeda-beda dengan diri kita, apalagi orang lain. Pasangan kita, lahir dari keluarga berbeda, dengan pola asuh yang berbeda dengan kita mungkin, dengan karakter bawaan yang tentunya berbeda dengan kita. tetapi seringkali kita mengeluhkan perbedaan itu, dan menganggap perbedaan kita dengannya adalah kekurangannya.

Saya dulu juga demikian, terlalu fokus pada kekurangan suami di mata saya. Saya tidak mampu melihat secara lebih luas kebaikan-kebaikan suami saya dan juga sikap suami yang bisa menerima kekurangan saya. Akhirnya saya menjadikan kekurangannya itu sebagai alasan saya untuk ngambek, marah, sedih, dan emosi negatif lainnya.

Semakin lama belajar melalui triel and error, akhirnya saya mampu melihat dengan sudut pandang yang lebih luas. Saya mulai mampu berdamai dengan kekurangan pasangan saya, karena saya sendiri banyak kekurangannya. Dan saya mulai melihat bahwa penerimaan suami saya terhadap kekurangan saya besar sekali.

Contoh, suami saya tidak pernah mengkritik penampilan saya, masakan saya, saya yang kemproh malas beberes dan lain-lain, bebaaas pokoknya sesuka saya. Enak sekali kan sebenarnya, saya jadi istri? tidak ada tuntutan apa-apa dari suami. Sementara saya sendiri malah banyak tuntutan agar suami saya berubah. Nah, hal seperti ini kadang kita para istri menganggap sepele. Tidak mampu melihat kebaikan pasangan, hanya karena fokus pada yang kita lihat sebagai kekurangannya. Padahal kita sendiri juga banyak kekurangannya, tetapi kita tidak mampu melihatnya.

Alhamdulillah perlahan akhirnya saya sadar bahwa sikap suami ini besar sekali perannya. Mulailah saya sadar diri untuk berbenah lebih baik. Contohnya dengan rajin beberes rumah.

(Foto pribadi)

Bukan paksaan yang mendorong pasangan kita bertumbuh, tetapi penerimaan. Dengan penerimaan yang tulus, maka kita akan mampu berdamai dengan pasangan kita. Berdamai dengan pasangan itu urgent sekali, sebelum kita menjadi ibu yang baik untuk anak-anak kita. Bukankah seringkali kita melihat, luka pengasuhan yang diterima anak terjadi akibat seorang ibu belum mampu berdamai dengan suaminya? akhirnya anak yang menjadi korban.

Anak yang bahagia, lahir dari ibu yang bahagia. Ibu yang bahagia, hanya bisa terjadi ketika ia menjadi istri yang bahagia. Istri yang bahagia tercapai jika ia mampu menjadi pribadi yang bahagia.

Selamat menekuni peran sebagai istri yang bahagia, dengan berlatih berdamai dengan pasangan. Akhirnya, nanti kita akan menyadari bahwa perbedaan kita dengan pasangan kita adalah sebuah berkah. Kita dan pasangan kita sama-sama bertumbuh untuk mencapai keseimbangan hidup.

#KLIP

#ibuprofesionaluntukindonesia

#sinergijadiinspirasi

Kenapa Penting Sekali Berdamai dengan Pasangan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas