Lelakiku

Dari mengamati para lelaki yang hadir dalam hidupku, bapak, suami, bapak mertua, jadi teringat lagunya Ebit ‘Titip Rindu Buat Ayah’ – –

Kadang adakalanya ia memusingkan, karena apa-apa dipikir njilmet. Ternyata itu karena memastikan keluarganya terpenuhi kebutuhan sandang pangan papannya, jangan sampai kekurangan suatu apa pun.

Kadangkala nyebelin, karena egois dan kurang perhatian. Ternyata karena mereka butuh waktu untuk sendiri, agar bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan fokus dan tidak terganggu, sehingga hasilnya sempurna.

Kadangkala menjengkelkan, karena banyak aturan. Ternyata, karena demi menjaga keselamatan keluarganya.

Kadangkala sulit diajak komunikasi. Ternyata, mereka tidak suka mengekspresikan cinta dengan banyak bicara, tapi lebih banyak dengan tindakan nyata.

Kadangkala begitu keras kepala. Ternyata karena mereka punya prinsip yang tegas untuk membangun pondasi yang kokoh bagi keluarganya.

Kadangkala nampak terlalu khawatir. Ternyata, karena memikirkan nasib keluarganya di masa depan…

Ya, dialah lelaki, yang tampak tegar raut wajahnya, namun dalam sunyi, kadang air matanya jatuh untuk ia simpan sendiri…..

Dialah lelaki, yang tampak kokoh tubuhnya, namun begitu rentan hatinya….

Dialah lelaki, yang tampak tidak butuh belas kasihan, namun sesungguhnya ia sangat perlu energi cinta dan kasih sayang….

“Dimatamu masih tersimpan selaksa peristiwa. Benturan dan hempasan terpahat dikeningmu – – – Namun semangat tak pernah pudar. Meski langkahmu kadang gemetar. Kau tetap setia.” Ebit G. Ade

Terima kasih Lelakiku😍😍😍

Lelakiku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas