Menu Pilihan

Zakiyah Darojah

Love, Joy, Peace & Blessed

Ritual tanpa Spiritual

Seperti halnya makan, yang sudah menjadi rutinitas sehari-hari, seperti itu pula ritual ibadah yang diwajibkan dalam agama.

Awalnya, anak-anak akan makan sesuai yang diberikan orang tuanya, semakin dewasa, dia bisa menentukan sendiri mau makan apa. Setelah punya penghasilan sendiri, dia bebas memakan apa saja yang ia suka. Semakin mempelajari banyak ilmu, dia pun mulai memilah mana makanan yang baik untuk tubuhnya dan mana yang sebaiknya tidak dimakan atau dikurangi.

Demikian juga ritual agama, awalnya karena disuruh orang tua, semakin dewasa tahu itu anjuran Tuhan, semakin mempelajari dan memahami ilmu tahu bahwa itu kebutuhan, semakin menghayati lagi, semakin sadar bahwa selain butuh karena bermanfaat, juga yang utama adalah bentuk kepatuhan.

Dari zaman dulu, manusia selalu memiliki ritual. Zaman animisme dinamisme, orang-orang melakukan ritual-ritual tertentu seperti sesajen di pohon besar, batu, sungai dll, upacara persembahan, pengorbanan dll. Itu menunjukkan bahwa, ritual menjadi kebutuhan manusia sejak dahulu sebagai bentuk pengakuan ada kuasa yang lebih besar dibanding dirinya sendiri. Jadi, ritual utamanya untuk mengendalikan ego di dalam diri manusia.

So, jika sudah melakukan ritual puluhan tahun, tetapi ego kita masih juga besar, mungkin pertanda ritual kita masih ritual yang dilakukan karena rutinitas, tidak ada sesuatu yang membekas. Ritual tanpa spiritual, bagaikan makan makanan yang tidak bergizi. Yang dimakan hanya akan menjadi kotoran, tanpa memberikan manfaat untuk sel-sel tubuh kita. Malah bisa jadi membawa efek buruk, karena mengandung zat zat beracun. Demikian juga ritual, yang dilakukan justru malah menaikkan ego, itu juga bisa menjadi penyakit. Penyakit ummat.

Ukuran mudah melihat ritual kita menaikkan spiritual kita atau tidak, yaitu dengan menelisik akhlak kita sendiri. Akhlak yang baik, menunjukkan kualitas hati yang baik juga. Dan hati yang baik, menunjukkan kualitas spiritual seseorang.

Dan kita bisa cek sendiri, kualitas akhlak kita dari waktu ke waktu. Jika ada pertumbuhan, bisa jadi ritual kita semakin berspiritual. Jika belum, berarti butuh untuk belajar lagi dan lagi. Bagaimana agar ritual kita tak sekedar menjadi rutinitas, tapi juga meningkatkan spiritual kita?…. Perbanyak tafakkur.

Ritual tanpa Spiritual

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas