Menu Pilihan

Zakiyah Darojah

Love, Joy, Peace & Blessed

Mendoakan Orang Lain, Jalan Meluruhkan Egoisme

Ajaran mendoakan orang lain, tentunya sudah digaungkan semenjak kita masih kanak-kanak. Orangtua kita, guru-guru kita, guru ngaji kita, sudah mengajarkan demikian. Namun semakin dewasa, kadangkala semakin sulit untuk turut mendoakan kebaikan bagi orang lain.

Entah karena terlalu fokus pada kepentingan diri sendiri, sehingga sudah habis waktu berdoa untuk meminta demi kebutuhannya sendiri. Atau bisa karena enggan melihat orang lain mendapat kebaikan-kebaikan dari Tuhan. Jadi boro-boro mendoakan, melihat nikmat orang lain saja sudah panas dingin. (Hayooo siapa yang begini? :D)

Terlepas dari pahala menurut kepercayaan agama kita, mendoakan orang lain mempunyai manfaat yang sangat besar. Yaitu berlatih meluruhkan egoisme diri. Ya, karena mendoakan orang lain, tentu saja kita menyempatkan waktu untuk memohon, memikirkan dan mengharapkan kebaikan bagi yang kita doakan tersebut. Tidak ada kepentingan apa pun untuk diri kita sendiri. Yang ada hanyalah kepedulian kita kepadanya, melalui doa yang kita panjatkan.

Mendoakan orang yang baik kepada kita, itu kereeen. Kita meluangkan waktu untuk membalas kebaikannya dengan minimal mendoakannya. Lebih baik lagi dengan memberikan hadiah atau kebaikan materi lainnya. Mendoakan yang kita sama sekali tidak mengenal, itu luar biasa. Karena kita mau peduli kepada mereka, meski kita tidak kenal. Mendoakan orang yang tidak suka pada kita, yang pernah menyakiti, menyinggung, menghianati, ngapusi, dan lain lain itu istimewa. Karena mereka telah berbuat suatu yang merugikan kita, namun kita malah membalasnya dengan doa.

Khusus untuk yang terakhir, yaitu mendoakan orang yang membenci kita, sebenarnya orang yang tidak suka itu orang yang paling cinta. Karena sebagian energinya, perhatiannya, pikiran dan perasaannya tertuju pada kita. Meski berupa hal-hal yang negatif, tapi semua itu berupa energi. Dan energi tidak dapat musnah, hanya berubah bentuk. Dan meskipun energi negatif yang terpancar, jika kita menyikapinya dengan positif, maka energi negatif itu justru akan berubah positif. Seperti pepatah menyatakan, energy flows where attention goes (energi mengalir kemana perhatian tertuju). Perhatian mereka tertuju pada kita, maka energinya pun mengalir ke kita. Maka tidak heran, jika doa-doa kebaikan yang dipanjatkan oleh mereka yang membenci, justru malah seringkali mbalik mewujud untuk yang dibenci. Jadi, mereka sangat perlu didoakan. Paling tidak, sebagai rasa terima kasih, karena ia sudah menghabiskan sebagian energi jiwa raganya untuk memperhatikan kita 🙂

Dan tentunya, jika yang membenci saja didoakan, apalagi yang baik kepada kita. Maka sangat perlu juga kita doakan. Seperti sabda nabi Muhammad SAW, “Doa seorang Muslim untuk saudaranya dengan tanpa sepengetahuan saudaranya itu mustajab. Di atas kepala orang itu ada malaikat yang mencatatnya (malakun muwakkal). Setiap kali orang itu mendoakan kebaikan bagi saudaranya, maka malaikat tersebut mengucapkan amin (semoga Allah mengabulkan) dan untukmu juga seperti itu.” (HR Muslim)

 

Dan sekali lagi, bahwa mendoakan orang lain itu mampu meluruhkan egoisme diri kita. Karena kita tidak berharap apa pun dari doa itu. Murni mencurahkan segenap energi kita untuk kebaikan orang lain. Di sinilah utamanya.

 

Jadi, sudah mendoakan orang lain kah hari ini, sobat cinta?

 

 

Mendoakan Orang Lain, Jalan Meluruhkan Egoisme

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas