Menu Pilihan

Zakiyah Darojah

Love, Joy, Peace & Blessed

Menjemput Jodoh

Bertemu dengan jodoh, tentunya itu harapan semua orang yang saat ini masih lajang dan berkeinginan menikah, membangun rumah tangga yang bahagia. Bagi sebagian orang, ada yang sangat mudah bertemu dengan jodohnya. Namun bagi sebagian yang lain, bertemu dengan jodoh seakan membutuhkan perjuangan yang panjang dan penantian yang lama. “Jodohku di mana?” itu pertanyaan yang sering muncul di dalam hati.

Saya sendiri termasuk bagian dari tipe orang yang ke-dua, yaitu membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk bertemu dengan jodoh saya. Dari niat ingin menikah setelah lulus kuliah, sampai benar-benar bertemu laki-laki pujaan hati dan menikah, kira-kira saya membutuhkan waktu penantian 7 tahun. Lumayan lama kan? hehehe. Dan saya yakin ada yang lebih lama lagi masa penantiannya, mungkin ada yang lebih dari 10 tahun, bahkan 20 tahun mungkin. Setiap kali bertemu dengan pria yang menarik hati, selalu terpikir apakah ini jodoh saya? demikian selama bertahun-tahun waktu bergulir.

Nah, untuk teman-teman yang saat ini sedang ingin menjemput jodohnya, saya sharing-kan pengalaman saya selama masa penantian saya dulu, apa saja yang saya lakukan hingga akhirnya Allah mengirimkan malaikat tak bersayap, untuk menjadi jodoh saya☺️

  1. Niat Sungguh-Sungguh Ingin Menikah

Pertama, tentu saja pastikan anda memiliki niat yang sungguh-sungguh untuk menikah. Jika ada sebuah pepatah, energy flow where the attention goes, bahwa energi mengalir ke mana perhatian tertuju, maka niat ini akan mengarahkan perhatian anda. Sehingga energi anda juga akan menuju pada niat anda yang ingin menikah tersebut. Niat ini juga menunjukan bahwa anda serius dan mengusahakannya dengan kesungguhan lahir dan batin. Dan dengan niat ini juga membuat anda tahan, sabar, dan juga tidak putus asa, meski harus menunggu dalam waktu yang panjang. Dan niat yang lurus, menikah karena Allah swt, menjalankan perintah-Nya, juga untuk memenuhi kebutuhan alamiah sebagai manusia dengan jalan yang halal, ini akan menjadi pondasi yang kuat untuk mengarungi bahtera rumah tangga.

      2. Memantaskan Diri

Berikutnya, yang perlu anda lakukan adalah memantaskan diri. Memantaskan diri ini juga sebagai sarana komunikasi ke bawah sadar anda, bahwa anda memang sudah siap menikah. Bagi perempuan, tentunya memantaskan diri bagaimana nanti anda menjadi seorang istri? apa yang perlu dilakukan? dulu saya memulai dari hal sederhana, seperti merapikan rumah, menata kamar tidur, menata lemari dan lain-lain, saya membayangkan suami saya nanti akan betah tinggal di rumah. Lebih memperhatikan perawatan diri, juga saya lakukan. Seperti pergi ke salon, berpenampilan lebih rapi dan lain-lain. Kan enggak enak dong, kalau suami kita nanti lihat kita lecek dan bau asem? 😀. Dan lain sebagainya, yang berkaitan persiapan diri kita menjadi calon istri jdan uga calon ibu.

Untuk anda yang laki-laki, tentunya memantaskan dirinya bagaimana anda akan menjadi suami dan juga calon Ayah. Mempersiapkan nafkah untuk istrinya bagaimana, mempersiapkan fisik anda juga penting, mempersiapkan mental anda karena anda akan menjadi kepala keluarga dan lain-lain, itu yang perlu disiapkan.

Semoga dengan memantaskan diri ini, anda akan merasa siap lahir dan batin, sehingga jodoh anda akan mudah didatangkan.

         3. Memperluas Pergaulan

Memperluas pergaulan ini sangat penting, terlebih untuk anda yang mungkin sudah selesai kuliah, lingkungan itu-itu saja, teman-teman sudah tidak punya dan lain-lain. Dulu saya juga demikian, setelah lulus kuliah, pulang ke kampung halaman, buka usaha rumah makan sendiri. Itu lingkungan cuma antara warung-pasar-rumah saja. Jika saya tidak memperluas pergaulan, mungkin saya tidak akan bertemu suami saya. Maka meski tinggal di desa, saya tetap berusaha memperluas pergaulan dengan mengikuti banyak training, ikut  event organizer, ikut kursus wirausaha dan lain-lain. Dan kabar baiknya saat ini memperluas pergaulan semakin mudah dengan semakin aktifnya orang bersosial media. Tetapi jika anda ingin menjalin pertemanan yang serius untuk ke jenjang pernikahan di sosial media, musti jeli dan hati-hati. Silakan bisa dibaca di tulisan saya di Agar Sukses Menjalin Cinta dari Media Sosial.

          4. Sadari Tidak Ada Orang yang Sempurna

Barangkali sulitnya menjemput jodoh, karena anda memiliki kriteria yang terlalu tinggi. Oleh karena itu, menyadari bahwa tidak ada orang yang sempurna ini penting. Masing-masing orang memiliki kelebihan dan kekurangan, jika kita mengharapkan orang yang sempurna tentunya akan sulit didapatkan. Dengan menyadari ini maka kriteria yang anda terapkan disesuaikan dengan diri anda. Sehingga anda tidak mudah ragu-ragu ketika bertemu dengan sosok yang anda sukai.

          5. Me-release Sabotase di Dalam Diri

Kadangkala kita merasa sudah ingiiiin sekali menikah, tetapi ternyata itu baru di alam sadar kita. Sementara di alam bawah sadar kita ada hal-hal yang menyabotase harapan baik tersebut. Karena kekuatan alam bawah sadar lebih kuat dibandingkan alam sadar kita, maka hal-hal tersebut menjadi penghambat terwujudnya keinginan menikah. Meskipun kita meyakini bahwa jodoh sudah Allah atur kapan, dengan siapa dan dimana nya, tetapi memahami ini bisa menjadi sarana untuk menjemput jodoh.

Banyak hal-hal yang bisa menyabotase keinginan menikah itu, misalnya keinginan untuk mencapai target tertentu terlebih dahulu, keinginan untuk memiliki tabungan sejumlah tertentu dulu, keinginan untuk membahagiakan orangtua dan adik-adik dulu, ketakutan menjalin hubungan dengan lawan jenis karena trauma masa lalu, belum memaafkan sang mantan, masih mengharapkan mantan, dan lain sebaginya. Nah anda bisa meneliti kembali adakah hal di dalam diri anda yang menyabotase keinginan anda untuk menikah itu.

Cara me-release sabotase ada banyak cara. Setelah anda meneliti dan menemukan barangkali hal tersebut yang menjadi penghalang, maka cara me-release-nya bisa dengan menentukan priorotas, meyakinkan diri sendiri untuk tidak terlalu menarget diri sendiri terlalu tinggi, memaafkan diri sendiri dan orang lain, dan lain sebagainya. Dulu yang saya lakukan untuk me-release sabotase di dalam diri, menggunakan metode dzikir yaitu memperbanyak istigfar.

       6. Doa

Sebagai umat beragama, tentu kita meyakini kekuatan doa. Doa ini sebagai wujud kesungguhan kita, bahwa kita tidak bisa apa-apa tanpa kekuatan dari Allah swt. Doa juga sebagai wujud kepasrahan kita kepada-Nya. Kita boleh berkeinginan, kita boleh berusaha sekuat tenaga, tetapi hanya atas izin Allah lah, apa yang kita harapkan dan kita usahakan bisa terwujud. Maka doa menjadi kekuatan sekaligus penenang hati kita. Bahwa kita yakin Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita, hamba yang dicintai-Nya.

Demikian kira-kira hal-hal yang bisa dilakukan dalam rangka menjemput jodoh. Ini berdasarkan pengalaman pribadi saya dulu, ketika berniat menikah dan membangun rumah tangga yang sakinah. Semoga sharing pengalaman ini bermanfaat untuk anda.

dok.pribadi

 

With love

Zakiyah

Menjemput Jodoh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas