Salat Sebagai Jalan Kesembuhan

Catatan kali ini dirangkum dari materi yang disampaikan oleh mbak Vivit Yun tentang salat sadar dalam pendampingan Riyadhoh 100 hari yang saya ikuti.

Dalam Surat Al-Ankabut ayat: 45, Allah swt berfirman yang Artinya: “Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Sebagai hamba Allah, dalam membangun mindset dalam diri kita harus berbasis iman kepada Allah. Ada banyak cara yang diberikan Allah untuk membenahi dan memperbaiki diri kita, yaitu; puasa, dzikir, zakat, mengkaji Al-quran dan juga salat. Dan salat adalah ibadah utama yang diwajibkan untuk dikerjakan setiap hari. Ini menunjukkan bahwa salat ini sangat penting sekali untuk diri kita. Kita musti mengimani bahwa apa yang disampaikan oleh Allah swt melalui firman-Nya itu benar. Bahwa Allah mewajibkan salat, pasti memiliki manfaat yang besar untuk kita sebagai manusia. Termasuk salat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar, itu benar. Tetapi sering kali kita tidak 100% percaya, sehingga kita tidak menjalankan salat dengan sungguh-sungguh.

Setiap cara yang diberikan Allah swt, pasti memberikan dampak kebaikan untuk kita. Tetapi ketika kita merasa jika salat kita tidak memberikan manfaat untuk diri kita, berarti kita yang melaksanakan salat itulah yang perlu introspeksi diri. Karena apa yang dijanjikan Allah, pasti benar adanya. Hanya kita yang belum melaksanakannya dengan benar, sehingga kita belum merasakan dampak manfaatnya.

Khusuk dalam salat itu sebuah akibat, dari kesungguhan dan kesadaran kita saat menjalankan salat. Jadi buat kita, yang utama musti dibenahi terlebih dahulu adalah sudah menjalankan salat dengan sadar atau belum?

Kesadaran yang perlu dibangun dalam salat. Mengapa perlu salat?
  1. Wujud ketaatan kita pada Allah swt.  Jadi kita musti berkomitmen untuk menjalankannya. Suka duka dijalani. Komitmen itu, menjadi posisi tertinggi dalam hubungan apapun terlebih kepada Allah. Komitmen ini yang akan membuat kita istiqomah.
  2. Dalam setiap perintah Allah, pasti ada rahasia semesta di dalamnya yang sangat bermanfaat.
Beberapa bukti sains tentang salat.

a. Dalam setiap perpindahan waktu salat, terjadi perubahan warna alam yang berkisar kurang lebih 15 menit. Spektrum warna alam tersebut sangat dibutuhkan jasmani dan rohani kita. Termasuk berpengaruh pada organ-organ tubuh kita.

Waktu awal subuh: spektrum warna alam adalah biru muda. Biru muda dibutuhkan oleh kelenjar tiroid, berfungsi dalam metabolisme tubuh dan sistem komunikasi. Jika spektrum warna ini terpenuhi, maka metabolisme tubuh kita akan lancar dan sistem komunikasi dalam diri kita pun baik. Jika kekurangan spektrum warna biru muda, metabolisme dan fungsi komunikasi tubuh kita terganggu.

Waktu awal duhur: spektrum warna alam adalah kuning. Warna kuning dibutuhkan oleh sistem pencernaan dan sistem hati kita. Jika kita kekurangan spektrum warna kuning, pencernaan dan hati akan terganggu.

Waktu awal asar: spektrum warna alam berubah menjadi orange. Warna orange dibutuhkan oleh organ sekitar pusar,  rahim, indung telur, prostat, dan organ organ di sekitarnya. Cakra pusar ini juga yang berpengaruh pada kreativitas kita. Jika kita mampu menyerap spektrum warna kuning di alam, kita akan menjadi lebih kreatif dan produktif.

Waktu awal magrib: Spektrum warna alam berubah merah. Waktu merah sefrekuensi dengan warna jin dan setan. Maka sebaiknya waktu magrib kita di dalam rumah. banyak mendekatkan diri pada Allah.

waktu isya: Spektrum warna alam berwarna nila. Warna nila dibutuhkan untuk mengontrol otak, yang akan menghasilkan hormon ketenangan dan kedamaian. Maka jika salat di awal waktu isa, dan tidur lebih awal kita akan mengalami ketenangan dan kedamaian.

Waktu tengah malam hingga fajar: spektrum warna alam putih keunguan sampai merah jambu hingga fajar. Dibutuhkan untuk mengaktifkan kelenjar pineal dan kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari merupakan masternya kelenjar. Kelenjar pineal berfungsi untuk pengaktifkan intuisi.

Spektrum warna alam tersebut, semuanya dibutuhkan oleh jasmani dan rohani kita. Dan spektrum warna alam itu bisa kita serap sempurna jika kita dalam kondisi psikis yang terkoneksi kuat dengan semesta dan Tuhan kita, dan juga dalam posisi tubuh rukuk dan sujud. Jadi langkah terbaik agar kita memaksimalkan spektrum warna alam adalah kita solat di awal waktu agar bisa menyerap frekuensi warna-warna alam tersebut. Sehingga solat kita akan berdampak manfaat yang besar untuk diri kita.

Spektru warna alam ini juga berfungsi untuk membersihkan titik-titik energi di dalam tubuh kita. Sehingga perjalanan hidup kita akan dimudahkan, segala tantangan hidup mampu kita atasi dengan baik.

b. Keutamaan gerakan sujud.

Bagian depan otak manusia (prefrontal korteks) yang berfungsi untuk mengontrol karakter seseorang, insight, ide, intuisi yang baik yang akan bekerja dengan maksimal saat makanannya tercukupi. Makanan otak adalah oksigen dan glukosa yang dibawa oleh darah. Darah bisa mengalirkan ke seluruh bagian preforntal korteks dengan sempurna hanya saat tubuh posisi sujud. Sujud sebagai satu-satunya gerakan yang mampu mengalirkan darah dengan sempurna ke prefrontal kortex, sehingga prefrontal kortek bisa bekerja dengan optimal.

c. keutamaan gerakan ruku dan duduk

Saat posisi ruku dan duduk, baik duduk di antara dua sujud maupun duduk tasyahud, saraf saraf di seluruh tubuh akan ter-reset kembali ke posisinya masing-masing. Sehingga saraf-saraf itu bisa optimal menjalankan tugasnya masing-masing yang akan berpengaruh besar pada kesehatan metabolisme dan sistem saraf di seluruh tubuh kita.

Salat Sadar

Setelah kita memahami mengapa kita perlu melakukan salat, maka selanjutnya adalah bagaimana kita menjalankan salat dengan sadar.

Salat sadar, adalah bagaimana menghayati dan menyempurnakan makna dari setiap gerakan dan bacaan salat.

  1. Niat

Mengumpulkan pikiran, hati dan tubuh dengan sadar dalam satu kesatuan yang utuh.

2. Menghayati setiap gerakan dalam salat.

Berdiri: menghadap Allah dengan kepatuhan dan ketaatan.

Ruku: berkomitmen untuk tunduk pada Allah dengan total.

Duduk: duduk di hadapan Allah dengan takdzim.

Sujud: sujud total kepada Allah, Allah lah yang paling tinggi sebagai sesembahan.

3. Memaknai dan menyempurnakan bacaan salat.

Bacaan Alfatihah, rukuk, i’tidal, sujud dan tasyahud dan duduk di antara dua sujud.

4. Tuma’ninah (diam sejenak)

Dalam salat sadar, salat tidak bisa buru-buru tetapi juga tidak terlalu lambat. Sedang-sedang saja, agar optimal.

Ciri sudah melakukan salat sadar.
  1. Pikiran dan Batin tenang dan damai, terutama setelah salat.

Batin atau jiwa yang tenang dan damai, akan menebarkan kedamaian juga ke sekitarnya.

2. Memiliki akhlak yang baik dan berbuat yang baik.

Karena memiliki hati yang tenang dan damai, maka akhlak dan perbuatan pun akan baik. Maka dari itu, Allah berfirman salat akan mencegah perbuatan keji dan munkar. Karena perbuatan yang keji dan mungkar hanya dilakukan oleh jiwa-jiwa yang gaduh dan kotor.

 

Pemateri: Vivit Yun

Notulen: Zakiyah Darojah

 

 

Salat Sebagai Jalan Kesembuhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas