Kali ini saya mau cerita soal pengalaman saya membuat vidio youtube. Untuk chanel youtube saya, bisa di klik di sini https://www.youtube.com/channel/UCyxC5o5D5cQEYjX6dNzWTGQ?view_as=subscriber
Keinginan saya membuat vidio bermula dari niat untuk berbagi. Jika selama ini saya biasa berbagi lewat tulisan yang saya share di sosial media, namun seiring perkembangan zaman, mudahnya akses internet, keinginan orang-orang yang serba instan, dan juga keunggulan vidio yang bisa menampilkan audio visual ketimbang hanya sekedar tulisan, maka saya berpikir, vidio akan lebih banyak disukai orang-orang. Meskipun tulisan tetap ada peminatnya, yatu mereka yang suka membaca. Tapi bukti menunjukkan jumlah pengunjung vidio terutama di youtube semakin meningkat. Mungkin karena keunggulan seperti yang saya sebut di atas.
Oleh karena itu, terbitlah keinginan saya untuk memulai. Namun saya terjebak masalah besar 😀 saya gaptek saudara. Meski suami saya cukup mahir dalam dunia per-youtuban, tapi karena melihat saya dikira iseng doang, beliau tidak tergerak untuk membantu. Bisa dimaklumi. Karena kalau ngajari saya, akan dibutuhkan kesabaran yang tinggi tentunya. Dan suami saya sudah saya tangkap dari gelagatnya, MALAS 😀
Akhirnya saya nanya-nanya ke teman-teman yang biasa membuat vidio. Benar-benar belajar dari NOL besar saya. Dari teman-teman itu, saya mendapatkan secercah cahaya bagaimana cara editing vidio sederhana dengan aplikasi vidio editor sederhana di HP :D. Dengan hanya menggunakan HP, saya bisa memulai berlatih membuat vidio. Pas waktu itu saya sedang ikut program belajar di Institut Ibu Profesional. Dan dalam program belajar itu ada setor tugas. Nah tugasnya bebas, bisa dibuat dimana saja tergantung kreatifitas kami para pembelajar. Akhirnya saya ambil kesempatan ini untuk memulai membuat vidio youtube.
Pertama, saya minta suami buat nyutingin saya ngomong, haha….dan itu adalah pertama dan terakhir kalinya suami me-nyuting ulah istrinya. Ribet kali, salah-salah ngomong terus. Harus take bolak-balik. Kapoklah, barangkali :). Namun dari vidio yang bolak-balik salah itu, saya dapat 1 vidio untuk saya upload di youtube. Dan herannya, saya ya PD saja, upload vidio amatir macam itu…haha
Selanjutnya, jika ada ide, saya menyempatkan diri untuk membuat vidio. Dari shooting sendiri, edit sendiri, upload sendiri juga. Dan itu membutuhkan waktu lumayan lama lho saudara. Jika bukan karena suka, mungkin orang tidak akan sabar, apalagi pemula seperti saya. Untuk upload ke youtub sendiri saja, durasi vidio 5 menitan bisa butuh waktu 1 jaman. Belum termasuk editingnya yang bisa memakan waktu lama juga, tergantung keribetan mengeditnya. Namun karena suka, ya saya berlanjut terus dengan kesungguhan yang saya punya. Hingga belajar vidio editing ke teman yang memang sudah mahir, sehingga saya bisa memakai aplikasi vidio editor yang lebih advance.
Lalu, saya terbersit untuk bisa membuat vidio yang tanpa watermark. Jika menggunakan aplikasi vidio editor gratisan, tentunya ada watermark-nya kan? nah teman saya menyarankan untuk membeli. Namun karena saya pikir toh ini vidio sharing gratis yang tidak saya monetize, saya masih pikir-pikir. Karena aplikasi vidio editor berbayar di hp itu lumayan per minggunya. Lalu saya pikir, laptop saya sebenarnya ada aplikasi vidio editor nya yaitu imovie. Jadi tanpa harus beli, sebenarnya saya bisa memanfaatkan yang sudah ada. Dan itu asli, bukan bajakan :D. Fasilitas bawaan dari laptop saya. Namun sekali lagi, suami saya malas ribet ngajarin saya, haha…
Alasannya macam-macam. HP saya Huawei tidak kompatibel untuk memindahkan data ke Macbook saya. Harus beli alat khusus untuk bisa meng-connect-kan. Macbook saya tidak cukup datanya untuk menyimpan vidio-vidio. Membuat vidio di Imovie itu ribet, dan lain sebagainya. Hemmm baiklah, saya pun tidak memaksa. Lanjut lagi dengan aplikasi vidio editor gratisan 😀
Dan tiba-tiba, entah kesambet apa, suami menwarkan diri menyebarluaskan akun youtube saya yang ala kadarnya itu, di akun youtube nya yang sudah ada 20.000 subcscriber. Jadilah subscriber youtube saya bertambah cukup banyak dalam waktu singkat. Lalu suami juga mengusahakan agar HP saya bisa connect ke Macbook. Meskipun memang ribet, alhamdulillah berhasil ternyata, tanpa harus membeli alat baru. Dan saya juga diajari cara mengedit vidio menggunakan imovie. Hemm tumben, kali ini suami saya sabar…:D. Dan taraaa, begini hasil vidio saya yang tanpa watermark
Lalu saya juga dikasih peralatan tempur pendukung membuat vidio, semacam mic, headset, dan hardisk untuk menyimpan hasil vidio-vidio editan saya, agar Macbook dan HP saya tidak penuh. Padahal selama ini, saya usahakan semua sendiri. Alakadarnya gak papa, gak pakai mic gak pakai peralatan lain juga gak papa. yang penting ilmu tersalurkan, dan semoga ada manfaatnya.
Saya jadi merenung, inilah mungkin yang disebut “THE POWER of KESUNGGUHAN“. Jika orang saja, baru akan tergerak memberikan sumber dayanya saat melihat kita bersungguh-sungguh. Barangkali begitu juga Tuhan. Seberapa kesungguhanmu dalam hal yang kau inginkan dan kau usahakan itu? Jika kau bersungguh-sungguh, segala sumberdaya pun akan Tuhan kerahkan untuk menolongmu. Jika membuat vidio yang receh ini saja perlu kesungguhan, apalagi kehidupan kita yang serius ini, bukan?
So, jika anda ingin ada perubahan di sebuah bidang dalam kehidupan anda, janganlah menununggu orang lain. Berubahlah mulai dari diri anda sendiri. For things to change, you must change first.